REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Erupsi gunung menghasilkan abu vulkanik yang mengganggu kesehatan kulit. Dampak paling sering ditemukan pada korban bencana berupa kulit kering yang gatal.
Dr. Juliyanti Tarigan, SpKK menjelaskan, korban bencana erupsi gunung berapi sangat rawan untuk terserang penyakit kulit. Dia mencontohkan dengan korban erupsi Gunung Sinabung, Karo, Sumatra Utara, yang cukup banyak ditemukan masalah kulit yang bertambah karena ada masalah-masalah lain di samping kontak langsung dengan abu vulkanik.
Dengan kondisi itu maka sering terjadi kasus penyakit kulit seperti psoriasis atau kondisi kulit bersisik dan gatal. Kemudian penyakit kulit yang disebabkan parasit, skabies, creeping eruption atau kondisi kulit dengan terdapat corak seperti cacing, dan kutu di badan dan kepala.
"Itulah penyakit yang paling banyak saya temukan tadi," ujar dokter di Rumah Sakit Royal Prima Medan dalam acara "Vaseline Healing Project" di Karo, Sumatra Utara, beberapa waktu lalu.
Baca juga: Efek Buruk Alkohol Bagi Kesehatan Kulit
Untuk penanganan pertama, korban mesti memastikan kulit harus selalu lembab. Dengan kondisi udara dingin, kulit akan mudah kering dan hal itu bisa menyebabkan kondiai kulit lebih berbahaya.
Menggunakan pelembab menjadi cara paling mudah diaplikasikan pada kulit yang kering. Kalau perlu gunakan yang memiliki Petroleum Jelly yang bisa menahan kelembaban kulit lebih optimal.
"Petroleum Jelly bisa membantu menangani kulit kering. Terus ada beberapa pasien yang kulitnya bersisik, itu bisa dengan mudah lepas," kata Juliyanti.
Kalau sulit menemukan pelembab, maka satu-satunya cara dengan menggunakan minyak zaitun. Fungsi minyak itu setara dengan menggunakan pelembab kulit.