Selasa 22 May 2018 10:04 WIB

Konsumsi Telur Perkecil Risiko Jantung dan Strok

Temuan menjadi penting sebab telur seringkali menjadi sumber protein utama.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Indira Rezkisari
Telur rebus.
Foto: Pixabay
Telur rebus.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -– Para peneliti mengungkapkan orang-orang yang memakan telur setiap hari, kemungkinan memiliki risiko serangan jantung dan strok yang lebih rendah daripada mereka yang tidak makan telur sama sekali. Hal ini terungkap dalam sebuah penelitian besar di Cina.

Dilansir di Reuters, para peneliti melakukan cek data survei mengenai konsumsi telur kepada 461.213 orang dewasa yang rata-rata berusia 51 tahun dan tak memiliki riwayat penyakit jantung. Dalam survei tersebut, rata-rata mereka makan setengah telur setiap hari. Perinciannya, sekitar 9 persen di antara mereka menghindari telur sama sekali. Lalu 13 persennya, makan sekitar satu telur setiap hari.

Setidaknya ada setengah dari jumlah peserta, diikuti selama sembilan tahun atau lebih. Selama waktu itu, sebanyak 83.977 orang mengalami penyakit jantung atau pernah mengalami serangan jantung atau strok. Sementara sebanyak 9.985 meninggal karena kondisi ini.

Selain itu, studi juga menemukan, dibanding orang yang tak pernah makan telur, orang yang makan rata-rata 0,76 telur per hari yakni sebanyak 11 persen dari jumlah peserta, mengalami kemungkinan lebih kecil untuk berpotensi terkena penyakit kardiovaskular.

"Ini penting bagi orang-orang, terutama mereka di bagian dunia di mana telur adalah sumber utama protein berkualitas tinggi dan nutrisi penting lainnya untuk tubuh," kata seorang peneliti di Harvard Medical School di Boston, Dr Luc Djousse, yang tidak terlibat dalam penelitian ini.

“Pesan yang dibawa pulang dari ini adalah bahwa ketika dikonsumsi dalam jumlah sedang, tampaknya tidak ada peningkatan risiko terkena penyakit jantung atau strok,” ujar Djousse.

Namun, hal itu tidak berarti orang harus bergegas untuk memakan telur dengan menyajikan telur dadar tiga telur setiap hari untuk sarapan. Sebab, Djousse mengatakan, penelitian ini tidak menjelaskan tentang risiko penyakit jantung atau strok yang terkait dengan lebih dari satu telur sehari.

Sementara, peneliti dari Pusat Pencegahan & Penelitian Aterosklerosis Universitas Barat di London, Ontario, Dr J David Spence mengatakan, yelur tidak aman bagi siapa pun yang berisiko terkena serangan jantung atau strok. Terutama bagi penderita diabetes, kata dia.

"Telur meningkatkan risiko penyakit vaskular," ujar Spence, yang juga tidak terlibat dalam penelitian ini.  Misalnya, kuning telur mengandung fosfatidilkolin, zat kimia yang dapat berkontribusi pada arteri yang tersumbat, katanya.

Meskipun begitu, pada penelitian sebelumnya juga menyebutkan hubungan antara telur dan penyakit jantung telah menawarkan hasil yang tak konsisten. Penulis studi senior Canqing Yu dan Liming Li dari Pusat Ilmu Kesehatan Universitas Peking di Beijing belum menanggapi permintaan untuk komentar.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement