REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menggosok gigi secara menyeluruh, membilas mulut setelah makan, mempraktikan kebiasaan makan yang baik, dan melakukan pemeriksaan gigi secara rutin. Sederet cara itu biasa kita lakukan untuk menjaga kesehatan mulut.
Menjaga kesehatan mulut sangatlah penting. Hal ini disebabkan mulut memainkan peranan penting dalam kesehatan kita secara menyeluruh. Kesehatan mulut yang buruk tak hanya mengakibatkan bau mulut dan gigi berlubang. Risiko lain seperti penyakit jantung, masalah paru-paru, diabetes, dan masih banyak lagi juga mengintai.
Salah satu bagian dari upaya menjaga kesehatan mulut, adalah menggunakan sikat gigi yang baik dan mengetahui kapan waktu menggantinya.
Menurut American Dental Association (ADA), seseorang harus mengganti sikat gigi setidaknya setiap 3 - 4 bulan atau lebih cepat dari itu, jika bulunya telah usang. Di luar itu, membiasakan diri mengganti sikat gigi setelah mengalami infeksi seperti pilek, flu, sariawan juga diperlukan karena bakteri yang ada ketika sakit dapat bertahan lama pada sikat gigi.
Berikut ada lima alasan mengapa kita harus mengganti sikat gigi setidaknya setiap 3-4 bulan seperti dilansir di laman Time Now News, Selasa (29/5).
1. Setelah tiga bulan pemakaian, bulu sikat gigi menjadi tidak rata dan berjumbai. Hal ini membuat sikat gigi kurang efektif dalam menghilangkan partikel makanan di dalam mulut.
2. Ketika bulu pada sikat gigi menjadi usang, terdapat kemungkinan sikat gigi menjadi tidak dapat menghapus plak yang ada pada gigi. Hal ini juga diperkuat dengan adanya penelitian yang menunjukkan bahwa sikat gigi baru lebih efektif dalam menghilangkan plak daripada yang sudah usang. Plak, jika tidak dihapus secara teratur dengan menyikatnya akan mengalami pengerasan.
3. Sikat gigi yang usang diyakini lebih rentan terhadap pertumbuhan bakteri dan jamur. Meskipun, penelitian telah menunjukkan bahwa berbagai mikroorganisme dapat tumbuh pada sikat gigi setelah digunakan. Walaupun ADA mengatakan tidak ada bukti klinis yang cukup untuk mendukung bahwa pertumbuhan bakteri pada sikat gigi dapat menyebabkan efek kesehatan oral atau sistemik yang merugikan.
4. Menyikat gigi merupakan salah satu cara menjaga kebersihan mulut yang baik. Namun, perlu diingat bahwa menggunakan sikat gigi selama lebih dari 3 bulan dapat meningkatkan risiko masalah gigi dan bau mulut yang dikenal sebagai halitosis. Halitosis merupakan masalah umum yang dapat memalukan dan dapat menyebabkan kecemasan dalam beberapa kasus.
5. Gusi berdarah tidak selalu karena penyikatan secara kasar, ada sejumlah pemicu yang dapat menyebabkan gusi berdarah. Salah satunya karena bulu yang usang dapat menyebabkan terjadinya pendarahan pada gusi.
Tak hanya menjaga kebersihan mulut yang baik dengan rutin mengganti sikat gigi selama 3-4 bulan, kita juga perlu mengunjungi dokter gigi secara teratur untuk menjaga gigi tetap sehat.