REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menstruasi atau haid pasti dialami oleh setiap perempuan. Banyak mitos yang beredar mengenai menstruasi. Celakanya banyak perempuan yang mempercayai mitos tersebut. Apa sajakah mitos menstruasi? Lalu apa fakta sebenarnya?
Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan, dr Dyana SpOG, mengakui banyak sekali mitos yang beredar mengenai menstruasi. Mitos yang pertama adalah tidak boleh mencuci rambut atau keramas saat menstruasi.
Menurutnya ini tidak benar. Saat menstruasi kita justru harus menjaga kebersihan diri. Salah satunya dengan keramas. Karena kalau rambut kotor rentan jadi sarang kutu.
Mitos kedua adalah saat menstruasi jangan jungkir balik, nanti darahnya ke atas. Menurutnya hal itu tidak mungkin terjadi. Karena menstruasi itu merupakan proses peluruhan dinding dalam dari rahim seorang perempuan.
Rahim yang awalnya dipersiapkan untuk hamil dengan membangun dinding atau tembok rahim dengan hormon estrogen yang menumpuk seperti batubata. Harusnya kemudian diisi dengan hormon progesteron yang menjadi semen untuk mengisi batu bata. Namun karena tidak ada semen yang masuk maka sel telur tidak dibuahi dan tidak terjadi kehamilan. Maka dinding tersebut runtuh dengan sendirinya.
Isi dinding rahim yang luruh itu bukan hanya darah tapi juga bercampur dengan jaringan. Sehingga warnanya hitam kecokelatan. Dan sering disebut darah kotor. Hal ini bekaitan dengan mitos ketiga yang mengatakan menstruasi adalah darah kotor.
"Kita harus berhenti sebut darah kotor. Karena darah dari rahim tidak mungkin kotor. Karena ada jaringan bercampur darah dan di rahim agak lama jadi warnanya agak berbeda. Bentuknya pun bekuan darah bukan hanya darah segar," paparnya dalam acara kampanye Mentruasi Bukan Tabu dengan tema ‘’Peduli Mentruasi, Berdaya Tanpa Batas” dalam rangka memperingati Hari Kebersihan Menstruasi Dunia yang jatuh setiap tanggal 28 Mei, sekaligus sosialisasi Manajemen Kebersihan Menstruasi (MKM), beberapa waktu lalu di Jakarta.