Selasa 05 Jun 2018 07:59 WIB

Waspadai Bila di Usia Ini Anak Belum Menstruasi

Normalnya anak sekarang mulai menstruasi sejak sembilan tahun.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Setiap wanita yang datang bulan perlu memerhatikan cirinya, agar kesehatan tidak terganggu.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Setiap wanita yang datang bulan perlu memerhatikan cirinya, agar kesehatan tidak terganggu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Yayasan Plan Internasional Indonesia (YPII) mengatakan sebagian besar masyarakat Indonesia masih menganggap bahwa membicarakan menstruasi adalah hal yang tabu. Padahal menstruasi itu adalah kondisi normal yang dialami semua perempuan di mana pun.

Saat ini anak perempuan mengalami menstruasi pertama pada usia 8 atau 9 tahun. Terjadi pergeseran bila dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yaitu anak mengalami menstruasi pertama di usia belasan tahun. Bahkan usia 15 atau 16 tahun.

Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan, dr Dyana SpOG, mengatakan orang tua sebaiknya mengetahui hal yang normal dan tidak mengenai menstruasi. Ia menjelaskan menstruasi merupakan proses terakhir pubertas seorang perempuan. Proses pubertas diawali dengan pertumbuhan payudara dan pubis. Kemudian diakhiri dengan menstruasi. Jadi jangan anggap sepele menstruasi. "Ini adalah persiapan untuk generasi mendatang," ujarnya.

Ia mengatakan normalnya anak mengalami menstruasi adalah usia 15 sampai 17 tahun. Itu kondisi dulu. Kalau sekarang bergeser mulai usia 9 tahun. "Memang kalau ada pubertas di bawah 10 tahun perhatikan apa sebabnya. Terutama obesitas membuat terlalu cepat pubertas," ujarnya.

Untuk yang tidak normal, menurutnya adalah jika anak sampai usia 14 tahun payudara belum tumbuh atau tidak ada gejala seks sekunder. Segera bawa anak perempuan Anda ke dokter, konsultasi ke dokter.

Sementara untuk menstruasi, jika sampai usia 16 tahun anak belum menstruasi, Anda harus waspada dan perlu memeriksakan diri ke dokter. Hal ini penting untuk kehidupan masa depan anak.

"Saya pernah bertemu dengan beberapa pasien yang tidak pernah haid seumur hidup karena tidak ada rahim dan vagina. Ataupun masalah lain bisa karena organ atau hormon dan itu telat ketahuannya."

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement