Rabu 13 Jun 2018 16:28 WIB

Mengatur Porsi Makan dengan Tangan, Begini Caranya

Porsi karbohidrat takarannya sekepalan tangan.

Rep: Adysha Citra R/ Red: Indira Rezkisari
Wanita sedang makan
Foto: pexels
Wanita sedang makan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pola makan bergizi seimbang tak hanya terdiri dari komposisi yang tepat tetapi juga pengaturan porsi yang bijak. Sebagian orang mungkin merasa pengaturan porsi makan cukup sulit untuk dihitung. Padahal, pengaturan porsi makan bisa ditentukan dengan menggunakan jari dan telapak tangan saja.

"Tidak ada satu pun makanan yang terbaik atau terburuk, yang ada hanyalah porsi yang tepat atau tidak," ungkap Nutritionist PT Nestle Indonesia Eka Herdiana dalam diskusi Nutrition Quotient: Fast and Fabulous bersama Nestle Indonesia, di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Pengaturan porsi dengan tangan atau hand portion bermanfaat dalam menentukan komposisi makanan dalam satu piring nasi. Komposisi makanan ini meliputi karbohidrat, protein, lemak, sayur dan buah.

Dalam menerapkan hand portion, tangan yang digunakan untuk mengukur porsi makanan adalah tangan orang yang akan menyantap makanan. Tangan orang dewasa tak bisa digunakan untuk mengatur porsi makan anak-anak, begitu pula sebaliknya. "Kalau anak, berarti ukuran tangan anak," lanjut Eka.

Eka menjelaskan, porsi karbohidrat yang sebaiknya dikonsumsi dalam satu kali makan adalah seukuran satu kepalan tangan yang erat. Sedangkan porsi protein hewani yang dikonsumsi dalam satu kali makan adalah sebesar telapak tangan. "Dan setebal kelingking," terang Eka.

Sayur memiliki porsi paling besar dibandingkan yang lainnya. Porsi sayur dalam satu kali makan adalah sebanyak mungkin sayur yang dapat ditadah kedua tangan. Untuk buah, Eka mengatakan porsi satu kali makan adalah satu kepalan tangan biasa.

Di sisi lain, porsi lemak yang disarankan dalam satu kali makan hanya sebesar ruas ibu jari. Lemak yang dipilih juga disarankan lemak baik yang menyehatkan tubuh.



BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement