Selasa 19 Jun 2018 17:48 WIB

Telapak Kaki Simpan Rahasia Panjang Umur

Pada usia 75 tahun ke atas, terjatuh dapat memicu cedera yang berujung pada kematian

Rep: Christiyaningsih/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Telapak kaki (ilustrasi)
Foto: www.ceritamu.com
Telapak kaki (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Semakin usia menua, kekuatan fisik seseorang umumnya semakin berkurang. Salah satu cara untuk menjaga kesehatan fisik adalah dengan berolah raga. Saat berolah raga, pastikan melatih pula telapak kaki kita. 

Mengapa demikian? Bagian tubuh tersebut sering dilupakan untuk dilatih. Padahal telapak kaki merupakan salah satu bagian tubuh yang berkontribusi membuat orang sehat dan panjang umur. Melatih telapak kaki disebut dapat menjaga postur tubuh dan menghindarkan diri dari cedera serta risiko terjatuh. 

Dilansir dari Daily Mail, data National Health System mengungkap satu dari tiga orang berusia di atas 65 tahun paling tidak terjatuh satu kali dalam setahun. Pada usia 75 tahun ke atas, terjatuh dapat memicu cedera yang berujung pada kematian karena patah tulang panggul dan luka di kepala.

"Telapak kaki adalah bagian tubuh yang sering diabaikan. Tidak ada yang memikirkannya sampai terjadi sesuatu," kata Ralph Rogers, dokter yang menjadi konsultan ortopedi di London Sports Injury Clinic. 

"Tetapi dengan latihan reguler, jutaan orang bisa terselamatkan dari risiko tersebut," imbuhnya. Ia menjelaskan alasan telapak kaki memegang peranan vital dalam menjaga kesehatan.

Menurutnya, postur tubuh yang baik berawal dari telapak kaki. Layaknya sebuah gedung, apabila pondasinya kuat dan stabil maka gedung tidak akan mudah roboh. Setiap telapak kaki bekerja layaknya tripod. Jempol, kelingking, dan tumit adalah tiga titik yang menopang keseimbangan mata kaki, lutut, dan panggul saat berpijak di tanah.

"Ketika tripod tidak bisa menjaga keseimbangan dengan benar, efeknya dialami bagian mata kaki, lutut, panggul, punggung, dan pundak," jelas Rogers.  Ketidakseimbangan itu menyebabkan disfungsi pergerakan dan memicu cedera bahkan kadang sakit kepala.

Contohnya, jika jempol terluka maka orang tidak dapat berjalan dengan sempurna. Cara jalan yang tidak sempurna ini memberi tekanan lebih pada betis yang bisa mencederai bagian tubuh di atasnya. 

Semakin tua, massa otot akan semakin berkurang. Rogers mengatakan penurunan massa dimulai sejak usia 30 tahun dan semakin meningkat mendekati usia 50 tahun. Oleh karena itu rutin berolahraga dan memperhatikan telapak kaki sangat disarankan. "Jika anda baru memulai olah raga, jangan langsung melakukannya dengan intensitas tinggi. Mulailah dari yang paling ringan dan secara bertahap ditingkatkan ke intensitas yang lebih tinggi," jelasnya. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement