Rabu 20 Jun 2018 10:15 WIB

Penyakit Usai Lebaran yang Mungkin Timbul

Menyimpan makanan di suhu ruang bisa menimbulkan kontaminasi.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Ibu membersihkan rumah.
Foto: Repulika/Prayogi
Ibu membersihkan rumah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tiadanya asisten rumah tangga (ART) selama libur Lebaran membuat rumah tidak serapi biasanya. Ditambah petugas pembuang sampah yang ikut libur mengakibatkan banyak sampah menumpuk dan belum terangkat.

Keadaaan ini biasanya menyebabkan lebih banyak lalat pada sampah yang bertumpuk tersebut. Tikus-tikus ikut lebih banyak berkeliaran karena begitu banyak sampah yang menumpuk. Begitu juga nyamuk akan lebih banyak.

"Binatang-binatang yang membawa bibit penyakit ini jika tidak diperhatikan dan tidak dicegah keberadaannya akan membawa dampak juga bagi kesehatan kita," ujar Dr Ari Fahrial Syam selaku Pendidik dan Praktisi Klinis kepada Republika.co.id, Rabu (20/6).

Menurutnya, lalat jelas membawa berbagai penyakit infeksi usus mulai dari diare sampai yang berat seperti demam thypoid. Tikus merupakan vektor yang penting untuk terjadi penyakit demam kuning atau leptospirosis.

Nyamuk terutama yang berada sekitar rumah tentu akan menjadi sumber penyakit jika nyamuk tersebut merupakan nyamuk aedes aegypti yang membawa virus DHF. "Oleh karena itu tetap harus diperhatikan kebersihan di dalam dan sekitar rumah, hindari air-air tergenang yang potensial tempat hidupnya jentik nyamuk pembawa virus maut tersebut," ujarnya.

Memang saat ini tidak ada hujan tetapi ketika ada genangan air bersih misalnya dari air buangan AC atau dari dari kulkas hingga dispenser, jelas menjadi genangan air bersih yang menjadi tempat tumbuh suburnya jentik nyamuk aedes aegypti. Berbagai penyakit akibat adanya vektor pun tumbuh subur akibat lingkungan yang tidak bersih. Sehingga harus diantisipasi munculnya penyakit yaitu infeksi usus, demam typhoid, disentri, leptospirosis dan juga demam berdarah atau DHF.

Ketiadaan pembantu termasuk liburnya jasa katering umumnya menjadi masalah bagi para ibu rumah tangga yang kebetulan tidak pulang kampung. Mereka cenderung menyimpan makanan sebanyak-banyaknya di kulkas.

Selain itu juga ada kecenderungan untuk menyimpan makanan di meja makan atau pada suhu kamar dalam waktu yang lama. Sehingga pada saat dikomsumsi selanjutnya, lupa untuk dipanaskan kembali.

Pada saat penyimpanan harus tetap diperhatikan makanan yang matang jangan berdekatan dengan makanan yang mentah sehingga makanan yang matang tidak terkonsumsi dengan bakteri yang kebetulan hidup pada makanan yang mentah tersebut. Makanan yang terlalu lama di suhu kamar juga cenderung kontaminasi. Yang menjadi masalah kadang kala tidak semua kuman yang mencemari makanan tersebut menyebabkan perubahan bau dan bentuk dari makanan tersebut.

"Oleh karena itu proses pemanasan makanan tersebut baik secara langsung atau melalui microwave harus tetap dilakukan pada saat makanan tersebut dikonsumsi kembali. Sehingga kejadian keracunan makanan yang kerap terjadi selama seputar Lebaran tidak terjadi," tambahnya.

Ketiadaan asisten rumah tangga memang merepotkan. Tapi justru bisa menjadi kesempatan mengajak anggota rumah bahu membahu membersihkan rumah.




BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement