REPUBLIKA.CO.ID, Makan musiman alias mengonsumsi hasil alam yang tumbuh di musim berbeda dipercaya memberikan dampak positif bagi tubuh. Sederet ahli gizi dan chef ternama menganggapnya bisa membantu menjaga kesehatan.
Hasil bumi di setiap musim dirancang secara alami untuk mendukung badan melalui transisi pada tiap iklim. Mengonsumsinya juga mempercepat proses penyembuhan alami tubuh, mengurangi peradangan, dan menyeimbangkan hormon.
Sebagai contoh, sayuran hijau yang tumbuh di musim semi mendukung fungsi hati mengatur sistem energi. Ketika pindah ke musim panas, tubuh tetap terhidrasi secara alami dengan produk berry, timun, dan selada.
Ahli gizi Angelique Panagos mengatakan makan musiman jauh lebih baik daripada hanya mengonsumsi makanan kemasan. Apalagi, banyak orang disibukkan dengan kegiatan sehingga tidak cermat memilih makanan sehat.
Selain itu, seseorang sangat mudah terjebak dalam rutinitas dalam ruangan sehingga kurang terpapar sinar matahari dan mengalami defisiensi vitamin D. Belum lagi makanan segar yang sukar diakses.
"Makan sesuai musim membuat tubuh selaras dengan alam dan Anda mengasup vitamin dan mineral penting untuk kesehatan," ujar penulis buku The Balance Plan itu, dikutip dari laman Red Online.
Buah dan sayuran yang dianjurkan musim ini adalah asparagus, kentang, lobak, selada, selada air, bayam, stroberi, daun bawang, buah delima, pak choi, dan mint. Semuanya bisa didapatkan di pasar, supermarket, atau langsung dari petani.
"Mengonsumsi hasil alam musiman mendorong kita lebih kreatif dalam berbelanja dan memasak. Ada pengalaman baru dalam mengeksplorasi rasa dan tekstur makanan," kata chef Ceri Jones yang menulis blog Natural Kitchen Adventures.