REPUBLIKA.CO.ID, PENNSYLVANIA -- Tidur siang setelah makan sering kali dikaitkan dengan kemalasan dan kebosanan. Tetapi menurut asisten psikologi di Universitas Pennsylvania mengatakan tidur siang membantu menghilangkan rasa kantuk di siang hari dan meningkatkan keseluruhan kinerja, kreativitas, dan suasana hati seseorang.
Seperti yang dikutip dari Times of India, Sabtu (7/7), para peneliti juga percaya tidur siang bahkan dapat membantu meningkatkan imun seseorang dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular. Tidur siang cepat selama 15 sampai 30 menit dapat membantu seseorang melawan rasa kantuk dan meningkatkan kewaspadaan.
Tetapi jika mental terasa lelah, disarankan untuk tidur selama 90 menit dan tidak boleh lebih dari itu. Tidur 90 menit memungkinkan seseorang untuk memasuki fase tidur nyenyak dan membantu bangun dengan waktu yang tepat. Bangun di tengah siklus ini dapat membuat pusing.
Selain itu, para peneliti juga berpendapat berolahraga sebelum tidur mungkin bukan hal yang baik untuk dilakukan. Itu hanya akan merangsang otak dan membuat tidur menjadi lebih sulit.
Jarak jeda minimum dua jam antara latihan olahraga dan waktu tidur aman. Tetap konsisten dengan waktu tidur siang adalah pendekatan yang baik.
Namun, jika tidak merasa perlu tidur siang, maka jangan lakukan itu karena tidak semua orang bisa melakukan tidur siang. Bahkan sebuah penelitian menetapkan hampir 50 persen orang tidak mendapat manfaat dari tidur siang. Orang-orang ini memiliki ritme sirkadian monophasic (tubuh merespons siklus terang-gelap dan tidak bisa tidur kapan pun.