REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Obat bagi pasien berpenyakit jantung yang beredar luas di pasaran harus ditarik lantaran mengandung risiko berbahaya. Adalah valsartan, obat yang umum dikonsumsi penderita jantung, dicabut peredarannya di 22 negara. Setelah melalui serangkaian penelitian, diketahui valsartan ternyata memiliki kandungan yang berpotensi menimbulkan penyakit kanker.
Dilansir dari CNN, Novartis selaku produsen mengungkap pihaknya sudah menarik peredaran Sandoz valsartan dan tablet valsartan/HCT film-coated. Penarikan itu dilakukan setelah mereka menemukan bahwa 'obat tidak memiliki kualitas yang distandarkan'. Di Inggris, industri farmasi diminta untuk menarik obat-obatan valsartan yang dibuat oleh Dexcel Pharma Ltd dan Accord Healthcare.
Penarikan besar-besaran tersebut juga terjadi untuk obat yang sudah terlanjur dikirim ke sejumlah negara Eropa. Daftar negara itu yakni Jerman, Norwegia, Finlandia, Swedia, Hungaria, Belanda, Austria, Irlandia, Bulgaria, Italia, Spanyol, Portugal, Belgia, Perancis, Polandia, Kroasia, Lituania, Yunani. Kanada, Bosnia dan Herzegovina, Bahrain, dan Malta juga termasuk dalam negara yang terkena penarikan edaran valsartan.
Kendati demikian, juru bicara Novartis Eric Althoff menyatakan produk yang dijual di Amerika Serikat tidak ikut ditarik. Sandy Walsh, juru bicara The US Food and Drug Adminisration mengungkap agen farmasi menyadari situasi ini namun menolak untuk berkomentar.
Potensi bahaya obat valsartan terkuak dalam tes stok bahan aktif farmasi valsartan (API). Tes obat menemukan adanya kandungan N-Nitrosodimethylamine (NDMA), bahan kimia organik yang bersifat karsinogen. Uji coba terhadap hewan menunjukkan kandungan NDMA bisa menyebabkan tumor di hati, ginjal, serta sistem pernafasan. Efek yang sama akan dialami manusia apabila mengonsumsi obat dalam jumlah tertentu.