Rabu 11 Jul 2018 00:04 WIB

Studi Perkuat Bukti Kopi Bantu Hidup Lebih Lama

Secangkir kopi tiap hari menurunkan risiko kematian dini hingga delapan persen.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Indira Rezkisari
Kopi hitam
Foto: Republika/Amin Madani
Kopi hitam

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada begitu banyak penelitian yang sudah dilakukan tentang dampak minum kopi. Sebagian riset mengungkap khasiat baiknya, sementara sebagian lain menyoroti akibat buruk minuman berkafein tersebut.

Studi baru yang terbit di JAMA termasuk yang patut dicermati karena ukuran sampelnya yang sangat besar, yaitu setengah juta orang. Hasilnya memperkuat anggapan bahwa rutin minum kopi membantu seseorang hidup lebih lama.

Berdasarkan riset, minum secangkir kopi tiap hari menurunkan risiko kematian dini hingga delapan persen. Minum enam sampai tujuh cangkir menurunkan 16 persen risiko dan lebih dari delapan cangkir sehari menekan 14 persen risiko.

Hasil didapatkan setelah menganalisis 500 ribu responden selama periode 10 tahun studi, tepatnya 2006 sampai 2016. Partisipan diminta menjawab pertanyaan mengenai sejarah kesehatan, termasuk kebiasaan merokok dan minum minuman beralkohol.

Dari setengah juta orang itu, sebanyak 14.600 peserta meninggal dunia selama proses berlangsungnya studi. Angka itu juga menjadi salah satu temuan yang diamati peneliti dalam menentukan hubungan antara kopi dan umur panjang.

Peneliti utama studi, Dr Erikka Loftfield, mengatakan anggapan tersebut didasarkan pada temuan studi observasional. Diperlukan studi tambahan untuk lebih memahami penjelasan dan hasil kesehatan dari rutin minum kopi.

"Studi kami memberikan bukti lebih lanjut bahwa minum kopi dapat menjadi bagian dari diet sehat. Menawarkan jaminan kepada peminum kopi," kata Loftfield yang juga peneliti di Institut Kanker Nasional AS, dikutip dari laman Digital Spy.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement