Kamis 12 Jul 2018 08:22 WIB

Mengapa Ingus Berwarna Hijau?

Warna hijau berasal dari sel-sel kekebalan yang mati bertempur melawan infeksi.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Indira Rezkisari
Flu dan mengeluarkan ingus.
Foto: flickr
Flu dan mengeluarkan ingus.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pilek membuat seorang sering kali mengeluarkan ingus berwarna hijau dari hidung. Hampir semua dari kita merasa risih ketika berada dalam tahap ini, namun, ingus berwarna hijau yang keluar itu justru bertanda baik.

Ingus hijau adalah pertanda sistem kekebalan tubuh manusia bekerja dengan baik. Dengan ingus ini keluar, maka akan membuat tubuh menjadi lebih baik.

Peneliti imunologi di Monash University di Australia Kim Murphy mengatakan, warna hijau sebenarnya berasal dari sel-sel kekebalan yang telah mati dalam pertempuran melawan infeksi. Pembahasan tersebut sebagai jawaban atas pertanyaan Xavier berusia delapan tahun dari Clifton Hill, pinggiran kota Melbourne.

Xavier bertanya. "Mengapa ingus saya berubah menjadi hijau ketika saya demam?"

Mendapatkan pertanyaan tidak terduga itu, Dr Murphy memberikan penjelasannya. "Itu pertanyaan yang bagus Xavier! Hal pertama yang harus kita pikirkan adalah apa ingus? Ketika kita sehat, ingus hanyalah apa yang para ilmuwan sebut lendir," ujar Dr Murphy, dikutip dari Dailymail, Kamis (12/7).

Lendir adalah gel yang melapisi hidung, usus , dan bahkan paru-paru manusia. Teksturnya memang sangat lengket dan licin, sebab lendir dirancang untuk membantu menjaga kuman dan serangga berada di luar tubuh.

Semua serangga yang mencoba dan berhasil masuk, seharusnya terjebak dalam lendir ini dan kemudian tertiup atau tertelan. Namun, kebanyakan serangga akan dihancurkan oleh asam perut yang kuat.

Terkadang, proses itu tidak berhasil dan kuman menginfeksi tubuh. Rasa dingin disebabkan oleh virus, dan ini seperti masuk ke dalam sel dan membuat sakit. Sel imun menghancurkan serangga dan sel yang rusak

"Ketika kita sakit sistem kekebalan tubuh kita perlu menyingkirkan virus dan membuat kita lebih baik," kata Dr Murphy.

Sistem kekebalan tubuh terdiri dari banyak bagian yang berbeda. Satu bagian adalah sel khusus yang disebut 'neutrofil' atau jenis sel yang disebut 'fagosit' atau sel yang memakan sesuatu. Neutrofil suka makan serangga, atau sel sendiri yang rusak oleh infeksi seperti virus yang menyebabkan pilek.

Ketika manusia mengalami demam, neutrofil adalah salah satu sel yang membantu menjadi lebih baik. Ketika neutrofil atau sejenis sel kekebalan mati, mereka akan menjadi ingus.

Neutrofil ini bekerja sangat cepat, namun, mereka tidak hidup lama. Begitu mereka mati, manusia perlu menyingkirkan mereka, dan mereka berakhir di ingus.

Neutrofil memiliki cara berbeda untuk membantu manusia menjadi lebih baik. Mereka dapat memakan serangga, mereka dapat mengirim jaring dan menangkap serangga, atau mereka dapat mengirimkan bahan kimia untuk membunuh serangga.

Semua proses ini menggunakan bahan kimia khusus yang disebut MPO (myeloperoxidase). MPO adalah zat kimia yang membuat sejenis pemutih. Sama seperti manusia mungkin menggunakan pemutih ketika membersihkan rumah, pemutih ini membunuh infeksi.

Neutrofil melepaskan MPO untuk membunuh kuman yang telah dimakan, atau mengirimkannya dengan jaringnya, atau sebagai salah satu bahan kimia yang dilepaskan untuk membunuh serangga. Bahan kimia dalam sel kekebalan tubuh berwarna hijau dan MPO mengandung warna hijau. Sebab, neutrofil mati berakhir di ingus, MPO di neutrofil membuat ingus kita terlihat hijau.

Banyak orang berpikir ingus berwarna hijau berarti seseorang benar-benar sakit, atau memerlukan antibiotik untuk mengobati infeksi. Namun, itu tidak benar, sebab,  hijau sebenarnya adalah tanda sistem kekebalan tubuh berfungsi dan tubuh menjadi lebih baik.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement