REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di era yang semakin maju, banyak terjadi inovasi dalam industri makanan. Inovasi tentunya merupakan kabar baik. Tapi apakah semua makanan dan minuman tersebut benar-benar sehat?
Head of Health Committe Nutrifood, Moch Aldis R, SKM, CNWC, mengatakan saat ini yang sedang tren adalah minuman dan makanan yang terbuat dari kunyit, matcha, dan charcoal. “Kunyit menjadi superfood baru. Di Starcbucks ada golden latte. Orang-orang tidak akan menyangka dari kunyit dan charcoal jadi tren. Tak heran makanan makin banyak makin bervariasi,” tambahnya. Golden latte atau minuman dari kunyit dan susu sayangnya ditambahkan gula ketika akan dikonsumsi. Karena kalau tidak rasanya akan getir.
Adapula minuman lain seperti cheese tea atau teh dengan keju. Minuman ini disebutnya tidak sehat karena kaya gula dan lemak. Sama juga dengan Thai tea yang sedang populer.
Satu botol minuman teh susu khas Thailand mengandung 30 gram gula. Sedangkan batas konsumsi gula sehari 50 gram atau empat sendok makan. “Mengonsumsi minuman tersebut tidak dilarang, namun sebaiknya dibatasi. Jangan sampai manfaat kesehatan dari minuman tersebut menjadi kurang,” ujarnya.
Baca juga: Makan Burger Terpedas, Pelanggan Harus Teken Surat Khusus
Tren makanan lainnya adalah rice bowl, makanan ini juga tidak selalu sehat dan bernutrisi. Karena bila mengaca pada penodaan gizi seimbang, makanan rice bowl gizinya kurang. Sebab harus ada makanan pokok, sayuran, lauk pauk dan buah-buahan dengan membatasi gula, garam dan minyak. Ditambah dengan konsumsi air putih.
Konsumsi gula, garam dan lemak sebaiknya tidak berlebih dan sesuai dengan batas yang ditetapkan. Gula batasannya empat sendok makan, garam satu sendok teh, dan lemak 5 sendok makan. Asupan gula, garam, dan lemak berlebih akan menyebabkan penyakit degeneratif, seperti obesitas, diabetes dan hipertensi.
Selain itu, tren makanan saat ini ada pula organik dan vegetarian. Ia mengingatkan makanan yang berlabel organik belum tentu sehat. Karena beberapa produk masih melalui proses makanan dengan tinggi kalori, gula dan garam bahkan ditambahkan lemak. Begitu juga dengan makanan vegetarian. Hati-hati makanan vegetarian juga bisa mengandung gula garam dan lemak yang tinggi. Serta bisa mengalami defisiensi protein. Jadi pilihlah makanan sehat. Dan, kombinasikan makanan tersebut.
Selain senang makan makanan tinggi gula, garam, lemak, generasi milennial juga ternyata gemar olahraga. Menurut Aldis, kebiasaan tersebut adalah kabar baik. Sebab kesadaran masyarakat akan kesehatan meningkat, terutama di daerah perkotaan. “Tren olahraga semakin ngetren walaupun olahraga serius ada juga yang hanya untuk swafoto. Di sisi lain, mereka merasa olahraga untuk bisa menikmati makanan sebanyak-banyaknya. Kalau dibiarkan seperti ini bakal jadi kabar buruk lagi,” ujarnya.