Kamis 26 Jul 2018 13:46 WIB

Cegah Sakit Akibat Tidur Dekat Kipas Angin

Penggunaan kipas angin bisa memicu reaksi alergi atau asma.

Rep: Adysha Citra Ramadhani/ Red: Indira Rezkisari
Kipas angin
Foto: Max Pixel
Kipas angin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tidur di dekat kipas angin mungkin menjadi jalan keluar paling disukai banyak orang ketika cuaca sedang terasa panas. Bagi sebagian besar orang, tidur di dekat kipas angin sepanjang malam biasanya tidak menyebabkan masalah kesehatan berarti.

Akan tetapi, tidur di dekat kipas angin dapat memberi dampak negatif bagi orang-orang yang menderita alergi maupun asma. Sebab kipas berfungsi untuk memutar dan menggerakkan angin. Angin-angin ini dapat bergerak di dekat partikel debu maupun alergen berpotensi lain yang dapat menyebabkan iritasi.

Baling-baling kipas yang tidak dibersihkan juga dapat memperburuk masalah ini. Alasannya, baling-baling kipas tersebut dapat menjadi tempat berkumpulnya debu.

"Kipas di langit-langit rumah dapat menciptakan gelombang udara yang membantu sirkulasi partikel udara di dalam ruangan, termasuk polutan dan beberapa alergen," jelas ahli alergi Dr Clifford Bassett seperti dilansir Independent.

Pada orang-orang yang sedang mengalami bersin-bersin, memiliki masalah lain pada hidung maupun menderita alergi dalam ruangan, sirkulasi debu dan alergen ini dapat menimbulkan rasa tidak nyaman. Dalam situasi yang lebih buruk, kondisi ini bahkan dapat memicu terjadinya alergi pada hidung.

Selain berpotensi memicu reaksi alergi atau asma, pengguna kipas angin biasa juga perlu memperhatikan beberapa efek samping dari paparan kipas angin dalam jangka waktu lama saat tidur. Beberapa di antaranya adalah kram otot dan kulit kering. Kram atau kekakuan otot dapat terjadi karena hembusan angin yang dingin dapat membuat otot lebih tegang atau terasa nyeri di pagi hari.

Kulit kering akibat paparan kipas angin dapat diantisipasi dengan penggunaan pelembap atau lotion. Akan tetapi, risiko kekakuan otot sulit untuk diantisipasi.

Terlepas dari itu, penggunaan kipas angin pada dasarnya tidak memiliki risiko yang signifikan. Selama pengguna kipas angin merasa nyaman dan tidak mengalami masalah kesehatan, penggunaan kipas angin saat tidur malam boleh dilakukan.

Sebagai alternatif dari penggunaan kipas angin, ada beberapa cara lain yang bisa dilakukan untuk membuat suhu terasa lebih sejuk di malam hari. Beberapa d antaranya adalah menutup tirai rumah di siang hari atau menggunakan kaus yang dingin dan lembap.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement