Jumat 27 Jul 2018 23:30 WIB

Tanaman Beracun yang Harus Dihindari

Jangan coba-coba menanam beracun ini

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Poison ivy, salah satu tanaman beracun
Foto: Safebee
Poison ivy, salah satu tanaman beracun

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tanaman memang memberikan efek memperindah area yang berada di sekitarnya. Namun, tidak semua tanaman bisa dinikmati untuk manusia sebab bahaya yang dibawanya. Dikutip dari People, berikut ini beberapa tanaman yang mesti dihindari ketika ada, dan jangan pernah coba-coba untuk menanamnya.

Wild Parsnip

Wild Parsnip tidak ada hubungannya dengan sayuran putih seperti wortel. Sebaliknya, tanaman berbunga kuning dengan batang hijau yang tebal ini merupakan tanaman invasif dengan getah yang berbahaya.Getah Wild Parsnip dapat menyebabkan lecet dan luka bakar yang menyakitkan.

Poison Ivy

Tanaman ini yang paling terkenal dari tanaman beracun. Poison ivy mengandung minyak penyebab gatal yang disebut urushiol. Setelah terkena daun ini, akan muncul ruam setelah 12 hingga 72 jam. Poison Ivy akan hilang dengan sendirinya setelah beberapa minggu, namun, jika tak tahan segera temui dokter.

Giant Hogweed

Hogweed mungkin terlihat seperti bunga aster kecil, namun, tanaman ini benar-benar sangat berbahaya dan masuk dalam daftar gulma beracun. Namun, bagian yang membuat hogweed benar-benar ganas adalah getahnya. Berhubungan dengan getah hogweed dapat menyebabkan luka yang menyakitkan, jaringan parut permanen, mata yang parah dan iritasi kulit .

Poison Oak

Poison oak ada di keluarga tumbuhan yang sama dengan poison ivy. Di musim panas, terlihat seperti poison ivy dengan daun hijau, tetapi di tiga musim lainnya berubah menjadi merah di bagian tepinya. Seperti poison ivy, yang terbaik adalah menjauh untuk menghindari ruam yang gatal.

Snow-on-the-Mountain

Snow-on-the-mountain atau Euphorbia marginata adalah tanaman beracun dengan daun bergaris-garis putih dan hijau, tertanam dengan bunga putih kecil. Getah tanaman tidak selalu beracun, namun, Snow-on-the-Mountain dapat menyebabkan iritasi kulit dan mata. Antihistamin dan obat tetes mata dapat membantu.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement