Senin 30 Jul 2018 14:55 WIB

Tidur Berkualitas Kurangi Risiko Alzheimer

Hasil penelitian menunjukkan otak yang kurang tidur rentan alzheimer

Rep: Nora Azizah / Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Seorang penderita alzheimer
Foto: Boldsky
Seorang penderita alzheimer

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang ahli saraf Barbara Bendlin tengah mempelajari otak saat penyakit Alzheimer berkembang. Dilansir melalui Science News, saat dia pulang ke rumah, Bendlin meninggalkan pekerjaannya di laboratorium. Namun tanpa sengaja ia justru melakukan penelitian terhadap aktivitas pribadinya, yakni mengenai tidur berkualitas.

Bendlin bekerja di Universitas Wisconsin Medison, rumah bagi Registry Wisconsin untuk pencegahan Alzheimer. Ia melakukan studi terhadap 1500 orang berusia antara 40 sampai 65 tahun saat melakukan pendaftaran. Anggota registri tidak memiliki riwayat demensia namun 70 persen dari mereka mempunyai riwayat keluarga penderita Alzheimer.

Sejak 2001, para responden telah diuji teratur untuk kehilangan ingatan dan tanda-tanda lain dari Alzheimer. Salah satunya, terdapat Amyloid Beta atau sebuah fragmen protein yang dapat menggumpal menjadi plak lengket di otak. Plak tersebut menjadi ciri Alzheimer, dan bentuk paling umum dari Demensia. Mereka juga diminta mengisi kuisioner panjang, salah satunya dengan pertanyaan 'Seberapa lelah anda?'.

Beberapa jawaban atas kualitas tidur cukup mencengangkan. Bendlin dan rekan-rekannya mengidentifikasi 98 orang dari registri yang mencatat kualitas tidurnya dan melakukan scan otak. Dari hasil penelitian, mereka yang tidur dengan kualitas buruk cenderung memiliki lebih banyak plak A. Kualitas buruk tersebut diukur dari aktivitas melelahkan yang dilakukan di siang hari. Mereka mempunyai banyak plak A-beta pada lapisan otak.

Penelitian Bendlin mungkin sederhana. Tapi yang ia lakukan kini kian berkembang dan menjadi tubuh dari penelitian Alzheimer lain. Hasil penelitian yang menunjukkan otak yang kurang tidur bisa menjadi lebih rentan terhadap penyakit Alzheimer.

Namun kadar plak A-beta bisa menurun selama tidur yang berkualitas. Otak yang tidur menjalani siklus pembersihan, yakni membuang puing-puing metabolik. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement