REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lebih dari 470 ribu orang dewasa dan anak-anak menderita asma di Irlandia, meskipun itu adalah kondisi jangka panjang. Dokter kini meyakini tindakan pencegahan yang tepat kebanyakan orang dapat hidup aktif.
Republika, melansir dari IrishTime.com, merangkum tujuh tips untuk membantumu mengendalikan terjadinya serangan tiba-tiba penyakit asma yang anda mungkin derita:
1. Selalu pastikan anda memiliki inhaler darurat
Dua pertiga kematian karena serangan asma dianggap dapat dicegah. Gejala asma dapat dikontrol dengan inhaler dan obat-obatan oral.
Tetapi jika anda mengalami serangan berat, disarankan untuk memiliki inhaler selalu di tangan karena dapat bertindak cepat untuk mengendurkan saluran napas. Jika anda harus menggunakan inhaler tiga kali sepekan atau lebih, ini adalah tanda bahwa asma kamu tidak dikelola dengan baik. Maka dari itu kamu harus menemui dokter untuk meninjau pengobatanmu.
Asma pada anak (Ilustrasi)
2. Identifikasi pemicu umum asma
Setiap orang dengan asma memiliki suatu pemicu lingkungan tertentu yang membuat mereka rentan terhadap serangan. Catat hal-hal yang bisa membuat gejala asmamu lebih buruk dan cari strategi untuk menghindarinya. Penyebab umum termasuk jamur, asap tembakau, dan polusi udara.
3. Perhatikan berat badan
Berbagai penelitian telah menemukan bahwa obesitas dapat menyebabkan gejala asma yang lebih parah dan bahkan dapat memicu timbulnya penyakit lain. Para ilmuwan berpikir itu karena kondisi ini dipicu oleh saluran udara yang meradang dan bengkak. Selain itu banyak orang yang obesitas mengalami peradangan kronis tingkat rendah.
obesitas
4. Jaga kebersihan rumah
Ruang yang berdebu dan ruang hampa bisa jadi pemicu asmamu untuk kambuh. Maka dari itu pastikan rumah kamu tetap bersih, memakai masker ketika bersih-bersih rumah, menggunakan filter udara partikulat efisiensi tinggi (HEPA) untuk menjaga udara dalam ruangan tetap bersih, dan mencuci seprai setiap minggu. Anda juga bisa menggunakan penutup anti-debu tungau pada kasur dan bantal yang dapat mengurangi kontak dengan makhluk mikroskopis yang dapat memicu serangan asmamu.
Tungau
5. Hindari hewan peliharaan
Beberapa penderita asma sangat sensitif terhadap protein dalam serpihan kulit dari hewan, yang dapat menyebabkan sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan dan memicu serangan. Jika kamu masih ingin memelihara hewan peliharaan, merawat dan memandikannya sesering mungkin dapat membantu mengurangi kemungkinan reaksi asma menyerangmu. Diskusikan kepada dokter untuk menggunakan semprotan hidung yang dapat mengontrol gejala alergi.
6. Latihan pernapasan
Penelitian menunjukkan bahwa program latihan pernapasan teratur, seperti metode Papworth dan Buteyko dapat meningkatkan kualitas hidup dan mengurangi kebutuhanmu untuk menggunakan inhaler. Namun, ini adalah terapi komplementer yang harus digunakan bersama obat, bukan sebagai pengganti.
7. Olahraga Ringan
Penderita asma masih dapat berolahraga. Tommy Griffin, Paul Scholes dan Paula Radcliffe adalah contoh mantan bintang olahraga yang menderita asma.
Olah raga juga baik untuk penderita asma karena meningkatkan efisiensi paru dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Namun, jika kamu tidak berolahraga untuk sementara waktu, atau telah mengalami serangan rutin, yang terbaik adalah tetap dengan latihan aerobik moderat, seperti berjalan, yoga, atau berenang meskipun klorin di kolam renang dapat memicu serangan asma di beberapa orang-orang.