REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Postur tubuh yang baik bisa memengaruhi kemampuan seseorang mengerjakan soal matematika. Trik sederhana itu diungkap dalam studi terbaru yang dilakukan San Francisco State University di Amerika Serikat.
Tim merekrut 125 mahasiswa dan menguji mereka dengan tes matematika sederhana. Sebagi mengerjakan tes dengan duduk merosot di kursi sementara sebagian menunjukkan postur tubuh yang baik, yaitu duduk tegak dengan bahu rileks.
Mereka kemudian diminta untuk mengerjakan soal pengurangan selama 30 detik, lantas berganti posisi duduk dan lanjut menyelesaikan tugas. Menurut 56 persen siswa, lebih mudah untuk merampungkan soal matematika dalam posisi duduk tegak.
Sebelum ujian berlangsung, para peserta terlebih dahulu mengisi kuesioner anonim tentang tingkat kecemasan yang dirasakan ketika akan mengerjakan soal. Mereka juga harus menggambarkan gejala fisik apapun yang dialami sepanjang tes.
Siswa yang tidak memiliki kecemasan tentang ujian matematika tidak melaporkan manfaat signifikan dari posisi duduk tegak. Namun, mereka mendapati bahwa mengerjakan soal matematika sederhana sambil duduk merosot di kursi jauh lebih sulit.
"Bagi orang-orang yang cemas tentang matematika, postur membuat perbedaan besar. Posisi duduk yang merosot membuat otak buntu dan tidak bisa berpikir dengan jernih," kata salah satu penulis studi, Profesor Pendidikan Kesehatan Erik Peper.
Periset percaya hasil studi dapat membantu seseorang mempersiapkan tes dan ujian dalam mata pelajaran lain. Temuan yang telah dipublikasikan dalam NeuroRegulation itu juga meyakini postur tubuh berpengaruh untuk atlet, musisi, dan pembicara publik.
Menampilkan postur tubuh tegak disebut sebagai posisi yang memberdayakan dan mengoptimalkan fokus. Sebaliknya, duduk dengan bahu merosot adalah postur pertahanan yang dapat memicu kenangan negatif di tubuh dan otak, dikutip dari laman Malay Mail.