Sabtu 11 Aug 2018 23:44 WIB

Memahami Makna dan Tanda Bahaya dari Warna Memar

Kasus memar yang membutuhkan perhatian lebih adalah hematoma

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Luka memar di tangan
Foto: medicalnewstoday.com
Luka memar di tangan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cedera akibat terjatuh atau terbentur bisa menyebabkan timbulnya memar pada permukaan kulit. Memar terjadi ketika pembuluh darah kecil di kulit mengalami kerusakan. Akibat kerusakan ini, darah berkumpul di bawah permukaan kulit dan menyebabkan timbulnya memar.

Jika diperhatikan, memar mengalami perubahan warna seiring dengan berjalannya waktu. Warna memar ini sebenarnya bisa menunjukkan proses pemulihan sekaligus seberapa lama usia memar tersebut terjadi.

Saat memar pertama kali timbul, memar yang terlihat akan berwarna merah. Warna merah ini muncul karena darah yang segar dan kaya akan oksigen baru berkumpul di bawah permukaan kulit.

Setelah 1-2 hari berlalu, darah yang berkumpul di bawah kulit ini akan mulai kehilangan oksigen dan berubah warna. Pada masa ini, memar seringkali tampak berwarna biru, ungu bahkan hitam.

Memasuki hari kelima hingga kesepuluh, memar biasanya akan berubah warna menjadi kuning atau hijau. Warna kuning atau hijau ini berasal dari senyawa bernama biliverdin dan bilirubin yang diproduksi tubuh ketika memecah hemoglobin darah.

10 hingga 14 hari setelahnya warna memar akan mulai berubah menjadi kuning kecokelatan atau cokelat muda. Saat warna memar sudah berubah menjadi cokelat muda, memar akan mulai menghilang.

Warna memar juga dipengaruhi oleh warna kulit. Orang-orang yang memiliki warna kulit sedang cenderung memiliki warna memar merah dan kuning. Semakin gelap warna kulit, warna memar pun akan menjadi semakin gelap.

"Sebagian besar memar akan hilang tanpa perawatan dalam waktu sekitar dua pekan," jelas dokter keluarga Judith Marcin MD seperti dilansir //Medical News Today//.

Memar seringkali hanya merupakan luka luar yang tidak membutuhkan perhatian medis serius dan bisa dirawat di rumah. Namun pada beberapa kasus, memar mungkin membutuhkan perhatian medis yang lebih serius.

Salah satu kasus terkait memar yang membutuhkan perhatian lebih adalah hematoma. Hematoma merupakan kumpulan darah dalam jumlah besar yang terjebak di dalam jaringan. Hematoma biasanya berkaitan dengan trauma yang lebih signifikan dibandingkan memar biasa.

Hematoma bisa dikenali dari warna memar yang tidak berubah ataupun memudar seiring dengan berjalannya waktu. Rasa nyeri yang timbul pun tidak berkurang meski beberapa hari telah berlalu. Hal ini terjadi karena tubuh tidak bisa menyembuhkan memar hematoma semudah dan secepat menyembuhkan memar akibat cedera kecil.

"Lokasi, ukuran dan penyebab hematoma akan menentukan bagaimana kondisi ini dirawat," ungkap Marcin.

Suatu memar juga perlu mendapatkan perhatian medis yang serius jika disertai dengan beberapa tanda bahaya. Beberapa di antaranya adalah memar yang menyebabkan tangan atau kaki menjadi kebas, memar yang menyebabkan hilangnya fungsi pada sendi, tungkai atau otot dan memar yang terus bertambah besar.

Memar juga perlu mendapatkan perhatian lebih jika terjadi berulangkali di area tubuh yang sama atau memar bertahan lebih dari dua pekan. Memar yang terjadi bersamaan dengan patah tulang maupun memar yang terjadi di kepala atau leher juga sebaiknya diperiksakan lebih lanjut ke dokter.

Beberapa kondisi lain yang membuat memar patut diwaspadai adalah memar yang menyebabkan gangguan penglihatan maupun memar yang terjadi di perut, kepala atau tubuh tanpa sebab yang jelas.

"Karena itu mungkin menandakan suatu masalah pada organ internal," terang Marcin.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement