Senin 13 Aug 2018 11:42 WIB

7 Kondisi Penyebab Hipoglikemia Alias Turunnya Gula Darah

Hipoglikemia bisa dialami juga mereka yang tidak menderita diabetes mellitus.

Rep: Adysha Citra Ramadhani/ Red: Indira Rezkisari
Pria melakukan pengetesan kadar gula darah.
Foto: EPA
Pria melakukan pengetesan kadar gula darah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hipoglikemia merupakan kondisi di mana kadar gula darah menurun hingga di bawah 70 mg/dl. Kondisi ini kerap dikaitkan dengan penyakit diabetes mellitus karena berpotensi membahayakan penderita diabetes mellitus.

Hipoglikemia kerap disertai dengan gejala-gejala yang khas, beberapa di antaranya adalah gemetar, tidak bisa konsentrasi, tidak bisa memfokuskan pandangan, bingung, moody dan lapar. Beberapa gejala lainnya adalah pusing hingga kehilangan kesadaran.

Meski lebih sering dikaitkan dengan penyakit diabetes mellitus, hipoglikemia bisa dialami oleh orang-orang yang tidak menderita diabetes mellitus. Pada orang-orang yang tidak menderita diabetes mellitus, hipoglikemia bisa terjadi karena tubuh memproduksi terlalu banyak insulin.

Medical News Today mengungkapkan ada tujuh kondisi yang dapat memicu terjadinya hipoglikemia pada orang-orang tanpa diabetes mellitus. Berikut ini adalah ketujuh kondisi tersebut.

Minum Terlalu Banyak Alkohol

Saat kadar gula darah di dalam tubuh rendah, pankreas akan mengeluarkan hormon bernama glucagon yang akan memerintahkan hati untuk memecah simpanan energi di dalam tubuh. Sebagai respons, hati akan melepas glukosa ke dalam aliran darah untuk membuat kadar gula darah menjadi normal kembali.

Ketika minum terlalu banyak alkohol, hati akan mengalami kesulitan untuk menjalani fungsinya. Dampaknya, hati tak lagi bisa untuk melepas glukosa ke aliran darah ketika kadar gula darah dalam tubuh rendah. Kondisi ini akan menyebabkan hipoglikemia sementara.

Obat-Obatan

Obat-obatan tertentu diketahui memiliki efek samping hipoglikemia. Beberapa di antaranya adalah obat malaria, jenis antibiotik tertentu dan obat pneumonia tertentu. Pada beberapa kelompok, risiko hipoglikemia yang dipicu oleh obat-obatan diketahui lebih tinggi. Kelompok ini adalah kelompok anak-anak dan kelompok penderita gagal ginjal.

Baca juga: Kacang Kenari Kudapan Tepat untuk Diabetes

Anorexia

Anorexia merupakan salah satu bentuk gangguan makan yang membuat penderitanya kehilangan berat badan secara tidak normal. Penderita anorexia biasanya tidak mengonsumsi makanan yang cukup sehingga tubuh tidak dapat memproduksi glukosa sesuai kebutuhan.

Hepatitis

Hepatitis meruapkan kondisi inflamasi yang mengenai hati. Hepatitis dapat membuat hati tak mampu bekerja dengan baik. Padahal salah satu fungsi hati adalah memproduksi atau melepas glukosa yang cukup bagi tubuh. Masalah ini dapat menyebabkan masalah pada kadar gula darah dan berujung pada hipoglikemia.

Kelainan Kelenjar Adrenal atau Kelenjar Pituitari

Kelenjar adrenal atau kelenjar pituitari merupakan bagian di dalam tubuh yang mempengaruhi hormon-hormon yang mengontrol produksi glukosa. Masalah pada kelenjar adrenal atau kelenjar pituitari dapat menyebabkan terjadinya hipoglikemia.

Masalah Ginjal

Ginjal memiliki peran untuk membantu tubuh memproses obat dan sisa pembuangan. Masalah ginjal dapat membuat obat-obatan menumpuk di aliran darah. Penumpukan seperti ini dapat mengubah kadar gula darah dan menyebabkan terjadinya hipoglikemia.

Tumor Pankreas

Tumor pankreas dapat menyebabkan hipoglikemia. Tumor yang tergolong langka ini dapat menyebabkan pankreas memproduksi terlalu banyak insulin. Jika kadar insulin terlalu tinggi, kadar gula darah akan menurun sehingga terjadi hipoglikemia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement