REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Studi global terkini mengungkap bahwa tidak ada batas aman konsumsi alkohol. Riset terdahulu menyatakan bahwa ada level moderat harian untuk minum alkohol, yaitu sekitar satu gelas untuk perempuan dan dua gelas untuk pria.
Penulis studi membuktikan bahwa minum segelas alkohol per hari pun berpotensi meningkatkan risiko mengidap salah satu dari 23 masalah kesehatan. Peningkatan risiko itu terukur 0,5 persen dibandingkan orang yang tidak minum sama sekali.
Peningkatan risiko melonjak menjadi tujuh persen bagi orang-orang yang minum dua gelas minuman beralkohol per hari. Sementara, mereka yang terbiasa minum lima gelas miras per hari menghadapi risiko sebesar 37 persen.
"Meskipun risiko kesehatan yang terkait dengan minum segelas alkohol per hari terkesan sangat rendah, risiko itu berpotensi meningkat dengan cepat karena orang cenderung akan minum lebih banyak," kata Dr Max Griswold, peneliti utama studi.
Seperti dilansir dari laman Express, ilmuwan dari Institute for Health Metrics and Evaluation, University of Washington itu mengatakan proses riset yang dilakukan timnya. Tidak main-main, mereka mengumpulkan data dari 592 studi dengan total 28 juta peserta.
Polusi Udara Ancam Kesehatan Ginjal
Standar minuman beralkohol dalam studi didefinisikan sebagai minuman yang mengandung 10 gram alkohol. Tim menggunakan metode statistik baru untuk memperkirakan risiko mengonsumsi antara nol sampai 15 standar minuman dalam sehari.
Risiko tertinggi menurut studi adalah kanker pada pria dan wanita serta penyakit jantung iskemik pada peminum perempuan. Sementara menurut jurnal medis The Lancet, tuberkulosis dan liver juga termasuk penyakit serius akibat konsumsi alkohol.
Jurnal tersebut membeberkan fakta bahwa saat ini sekitar satu dari tiga orang di seluruh dunia (sekitar 2,4 miliar) mengonsumsi alkohol. Setiap tahun, 2,2 persen perempuan dan 6,8 persen pria dari populasi dunia dilaporkan tewas karena masalah kesehatan terkait alkohol.
Konsekuensi berbahaya lainnya dari minum alkohol termasuk kecelakaan dan kekerasan. Studi lain pada 2016 menyoroti bahwa minum alkohol adalah faktor risiko nomor tujuh yang menyebabkan kematian atau kondisi prematur pada janin.