REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kesuburan adalah topik yang banyak dihindari semua orang sebab dinilai tabu untuk diperbincangkan. Banyak pasangan yang tidak lagi muda namun berharap masih bisa memiliki momongan, terutama wanita.
Seberapa aman wanita mengandung di usia tua? Apa saja faktor risiko yang terkait dengan kehamilan usia tua? Dokter Spesialis Kandungan sekaligus Direktur Cocoon Fertility, Anagha Karkhanis mencoba menjelaskannya untuk Anda, dilansir dari Mid Day.
Kecenderungan wanita zaman sekarang hamil di usia tua semakin sering. Semua orang sadar usia terus bertambah dan jam biologis terus berdetik. Wanita yang sudah berusia di atas 30 atau 35 tahun menyadari kualitas dan kuantitas sel telurnya semakin berkurang. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan adalah:
Risiko keguguran lebih tinggi
Ketika Anda semakin berumur, ada penurunan kualitas sel telur. Dikombinasikan dengan peningkatan risiko kronis, seperti tekanan darah tinggi dan diabetes, keduanya meningkatkan risiko keguguran.
Perlu waktu lebih lama untuk hamil
Saat Anda mencapai usia pertengahan 30-an, proses pembuahan sel telur pada wanita kelompok ini tidak semudah wanita berusia lebih muda. Jika Anda sudah berusia 35 tahun ke atas dan belum kunjung hamil, Anda sebaiknya berkonsultasi dengan ahli fertilitas untuk mendapatkan saran lebih lanjut.
Darah tinggi selama kehamilan
Tekanan darah tinggi lebih sering terjadi pada wanita yang hamil di usia tua. Mereka juga berisiko preeklampsia. Biasanya wanita yang berada dalam kasus ini berpotensi bersalin lebih cepat untuk menghindari komplikasi lebih serius.
Bayi prematur
Wanita yang hamil usia tua juga cenderung melahirkan bayi degan berat badan lahir rendah atau prematur. Bayi ini juga mengalami masalah medis lebih dari bayi yang berat badan lahirnya cukup.