REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bagi yang sedang menjalankan program diet, maka pasti mendengar tentang polifenol. Berdasarkan laporan Boldsky, lebih dari 8 ribu polifenol teridentifikasi di dalam banyak jenis makanan. Beberapa jenis tersebut, di antaranya buha-buahan, cokelat, sayuran, teh, anggur, dan minyak ekstra virgin. Polifenol dianggap penting karena memainkan peran utama di dalam tubuh.
Namun, apa itu polifenol? Polifenol merupakan phytochemical yang ditemukan melimpah di sumber makanan nabati. Ia tersedia secara alami dan menunjukkan fitur antioksidan. Seperti yang diketahui, antioksidan membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan radikal bebas. Tanpa nutrisi ini sel-sel tubuh bisa menjadi rusak parah yang menyebabkan degradasi jaringan.
Polifenol dipecah menjadi beberapa kategori berdasarkan pada jumlah cincin fenol yang dikandungnya. Tingkat polifenol yang lebih tinggi ditemukan pada lapisan luar tanaman daripada bagian dalamnya.
Kelompok polifenol yang paling mudah dipahami, yakkni jenis flavonoid. Senyawa ini mempunyai sifat anti inflamasi dan antioksidan. Biasanya banyak ditemukan pada kacang polong, anggur merah, teh hijau, buah, dan sayuran.
Bagaimana sebenarnya manfaat polifenol bagi tubuh? Dikenal dengan banyak sifat biologisnya, berikut beberapa peran penting polifenol bagi tubuh.
1. Melawan Radikal Bebas
Polifenol adalah antioksidan yang memiliki banyak manfaat kesehatan. Ketika bersirkulasi di dalam tubuh, kerusakan sel dari radikal bebas ditunda sebagian besar. Polifenol melindungi kesehatan secara keseluruhan dengan memerangi radikal bebas tersebut. Antioksidan juga mencegah kerusakan akibat oksidasi. Molekul ini sangat reaktif dan bisa mencuri elektron dari dinding sel atau untaian DNA.
2. Menstabilkan Tekanan Darah
Tekanan darah tinggi bisa turun dengan polifenol. Seperti diketahui, tingkat tekanan darah tinggi dapat menyebabkan penyakit kesehatan kardiovaskular. Cokelat hitam dan kopi paling menjanjikan dalam hal ini karena mampu meningkatkan fungsi kardiovaskular dan menunjukkan efek protektif. Kehadiran fitur antioksidan juga sering dikaitkan dengan regulasi tingkat gula darah.
3. Mempertahankan Kadar Gula
Polifenol selalu dikaitkan untuk menurunkan risiko diabetes tipe 2. Hal ini berkat kemampuan mereka untuk meningkatkan sensitivitas insulin. Salah satu molekul yang bekerja tentu saja flavonoid atau dikenal pula dengan flavan-3-ol.
Senyawa tersebut telah teridentisikasi cukup efektif dalam menurunkan eksistensi insulin. Penelelitian juga menunjukkan bahwa orang-orang yang mengonsumsi banyak makanan kaya flavonoid mempunyai peluang paling kecil untuk terkena diabetes tipe 2. Salah satu sumber flavonoid paling tinggi, yakni cokelat yang belum diolah.
4. Membantu Perkembangan Kesehatan Otak
Alzheimer merupakan salah satu bentuk paling parah dari Demensia. Risiko penyakit ini dapat dikurangi seiring dengan penundaan karena timbulnya demensia saat tubuh diberikan nutrisi polifenol.
Resveratol yang ditemukan pada anggur merah dan kulitnya mempunyai fungsi tersebut. Hal ini juga memberikan atribut neuroprotektif. Dengan asupan polifenol yang tepat, kesehatan otak akan meningkat secara signifikan.
5. Ampuh Mengobati Kardiovaskular
Polifenol flavonoid diketahui dapat mengurangi penggumpalan trombosit di dalam darah. Hal tersebut akan mengarah pada peningkatan fungsionalitas sel-sel yang melapisi arteri dan vena.
Penggumpalan trombosit menjadi penyebab utama terjadinya serangan jantung. Sebagai antipksidan kuat, polifenol dapat menghambat faktor pertumbuhan endotel vaskular. Ini juga menjadi alasan terciptanya masalah plak aterosklerotik pada arteri.