Kamis 13 Sep 2018 06:38 WIB

Jangan Sepelekan Batuk Sepulang Berhaji

Ada lelucon, hanya unta yang tidak batuk sepulangnya dari berhaji.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Petugas membantu Jamaah Haji Indonesia Kloter 19 Debarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG) saat tiba di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Rabu (5/9).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Petugas membantu Jamaah Haji Indonesia Kloter 19 Debarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG) saat tiba di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Rabu (5/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat ini sebagian besar jamaah haji Indonesia secara bertahap kembali ke Tanah Air. Selain berbagai oleh-oleh yang dibawa, sebagian besar dari para jamaah haji ini juga mengalami batuk.

Akademisi dan Praktisi Kesehatan, Dr Ari Fahrial Syam mengatakan pengalamannya menjadi tim haji baik Rombongan Haji Reguler maupun Haji khusus (ONH plus) mendapatkan hampir 80 persen jamaah akan mengalami batuk pada waktu di tanah suci. Bahkan batuk tersebut terbawa juga sampai ke Tanah Air. Bahkan ada lelucon diantara para jamaah, hanya unta yang tidak batuk.

Ia mencoba untuk mengungkap sedikit kenapa para jamaah mengalami batuk dan bahkan batuk tersebut terbawa sampai Tanah Air. Batuk dapat terjadi karena adanya rangsangan pada saluran pernapasan. Batuk juga bisa merupakan upaya tubuh untuk mengeluarkan sesuatu yang mengganggu saluran pernapasana.

Batuk yang terjadi bisa batuk produktif dengan banyak lendir atau dahak. Batuk bisa tanpa dahak atau batuk kering. Batuk yang terjadi juga bisa saja karena memang jamaah tersebut sudah mempunyai permasalahan pada paru sebelumnya misal berupa bronkitis, sinusitis atau  asma bronkiale yang memburuk saat berada di tanah suci.