REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kemudahan era teknologi bak dua sisi pisau. Beragam fitur membantua segala kebutuhan tersedia di rumah tanpa harus keluar rumah. Di sisi lain, kebiasaan kurang gerak timbul menyebabkan kemungkinan obesitas.
Clinical Nutrition Specialist Ciputra Medical Center, dr Christopher Andrian, M Gizi, SpGK mengatakan di Indonesia terjadi peningkatan obesitas yang cukup tinggi dan terus meningkat. Bahkan perempuan lebih banyak mengalami obesitas dibandingkan laki-laki.
“Obesitas yang lebih berbahaya adalah obesitas sentral karena lemak ada di dalam perut dan membungkus organ-organ. Sehingga menyebabkan berbagai penyakit, seperti serangan jantung, memengaruhi kesuburan, dan bahkan memicu kanker,” jelasnya dalam siaran pers, Senin (17/9).
Perlu diperhatikan juga bahwa angka kecukupan gizi (AKG) berbeda. AKG laki-laki yaitu 2.500 kkal dan AKG wanita 2.100 kkal. Selain jenis kelamin, dipengaruhi juga oleh usia dan tinggi badan. Angka kebutuhan tersebut lah yang harus diperhatikan untuk mengatur asupan makanan.
Dokter Christopher memberi tips bagi pelaku diet, yaitu mengonsumsi makanan lima sampai enam kali sehari dengan porsi sedikit dan diimbangi dengan minum air yang cukup. Selain itu, perlu dikontrol juga asupan kalori dengan menekan karbohidrat yang berasal dari tepung.
Edukasi mengenai obesitas ini disampaikan dokter Christoper dalam rangka acara #AksiSehatCeria yang diselenggarakan di Ciputra Medical Center, Lotte Shopping Avenue Lt. 5, Jakarta Selatan belum lama ini. Acara tersebut digelar oleh PT Media Kesehatan Indonesia (DokterSehat).