REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kunyit merupakan salah satu jenis rempah yang cukup populer karena cita rasanya. Di samping itu, kunyit juga diyakini memiliki manfaat bagi kesehatan. Benarkah?
Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa kunyit memang memiliki manfaat menyehatkan bagi tubuh. Salah satunya telah dibuktikan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences. Studi dalam jurnal tersebut mengungkapkan bahwa kunyit memiliki senyawa aktif bernama curcumin yang secara efektif dapat mematikan beberapa jenis sel kanker.
Di samping itu, kunyit juga sudah sejak lama dimanfaatkan untuk pengobatan. Hal ini dikarenakan adanya senyawa antiinflamasi pada kunyit.
"Kunyit memiliki senyawa antiinflamasi alami bernama curcuminoid," papar ahli gizi dari Mayo Clinic Anya Guy seperti dilansir Medical Express.
Guy mengatakan cucuminoid dapat memberi manfaat positif bagi beragam penyakit. Penyakit-penyakit ini meliputi kanker, obesitas, diabetes tipe 2, dan penyakit radang usus.
Guy menambahkan, orang-orang yang terdiagnosis dengan penyakit seperti kanker atau diabetes tidak boleh serta-merta mengobati penyakit mereka dengan curcumin atau kunyit saja. Meski memiliki sifat antiinflamasi, konsumsi suplemen curcumin atau kunyit pada pasien penyakit kanker maupun diabetes perlu dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.
"Bicarakan dengan penyedia layanan kesehatan Anda sebelum mengonsumsi suplemen," lanjut Guy.
Secara umum, Guy mengungkapkan ada beragam cara yang bisa dilakukan untuk mengonsumsi kunyit. Salah satunya adalah dengan menggunakan kunyit berbentuk bubuk untuk dijadikan campuran dalam sajian kari atau makanan lain.
"Saya merekomendasikan untuk memilih kunyit dalam bentuk alami atau bubuk dan juga mencoba mengonsumsi kunyit dengan makanan lain untuk menambah (tingkat) absorpsi," terang Guy.
Meski memiliki manfaat kesehatan, kunyit sebaiknya tidak dikonsumsi secara berlebih. Batas maksimal yang aman untuk mengonsumsi kunyit adalah 8 gram per hari.