REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Orang dewasa bisa menghindari paparan asap rokok dengan beberapa cara. Misalnya tidak mengizinkan orang lain merokok di rumah atau mobil, berjalan di depan perokok atau menyeberang jalan untuk menghindari mereka, makan di bagian non-merokok, hingga menahan napas ketika melewati perokok.
Tapi bagi anak, sulit untuk menghindari asap rokok. Anak padahal sangat rentan terpapar rokok dari orang sekitar termasuk orang di rumah yang merokok.
Meskipun perokok dapat menahan diri untuk tidak mengenai asap rokok pada anak-anak, anak-anak bisa terpapar dengan racun yang meracuni kesehatan perokok pasif. Yaitu dari residu yang menempel pada furnitur, pakaian dan kulit.
Sementara hanya seperempat orang Amerika sekarang merokok, sebanyak setengah dari anak-anak muda secara kronis terpapar asap rokok. Dan, para ahli mengatakan, banyak dari anak-anak ini membayar dengan kesehatan mereka, sekarang dan di masa depan.
Bahaya dari perokok pasif sudah ditentukan dengan pasti. Menurut American Academy of Pediatrics, menghirup asap rokok orang lain bertanggung jawab atas sekitar 3.000 kematian akibat kanker paru-paru, dan puluhan ribu kematian akibat penyakit jantung di kalangan orang yang tidak merokok per tahun.