Kamis 27 Sep 2018 08:27 WIB

Ini Masalah Utama Keamanan Pangan

Masyarakat diminta mencuci tangan sebelum dan sesudah mengolah makanan.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Friska Yolanda
Mencuci tangan dengan benar akan membantu menghindari diri dari bakteri.
Foto: pixabay
Mencuci tangan dengan benar akan membantu menghindari diri dari bakteri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar Pangan Institut Pertanian Bobor (IPB) Harsi Dewantari Kusumaningrum menyebut ada empat masalah utama keamanan pangan. Salah satunya, cemaran mikroba karena rendahnya kondisi higiene dan sanitasi.

Harsi mengatakan, ada empat masalah utama keamanan pangan saat ini. "Pertama, cemaran mikroba karena rendahnya kondisi higiene dan sanitasi," katanya saat press briefing Food Safety and Sustainability, di Jakarta, Rabu (26/9).

Persoalan kedua adalah cemaran kimia karena bahan baku yang sudah tercemar. Masalah ketiga, kata dia, penyalahgunaan bahan berbahaya pada pangan. 

Persoalan terakhir yaitu penggunaan bahan tambahan pangan (BTP) melebihi batas maksimum yang diizinkan. Karena itu, dia melanjutkan, dibutuhkan intervensi untuk mengatasi masalah utama keamanan pangan yang sering ditemukan di tengah masyarakat. 

Ia menyebutkan ada lima kunci untuk penyediaan pangan yang aman menurut organisasi kesehatan dunia (WHO). Pertama, yaitu menjaga kebersihan. Ia meminta masyarakat mencuci tangan menggunakan sabun dan air bersih sebelum memasak atau menyediakan pangan, atau sebeluk memasak dan menyiapkan pangan. 

Masyarakat juga diminta mencuci permukaan dimana bahan pangan akan diletakkan dan dimasak seperti meja dapur, lantai dengan menggunakan deterjen dan air sabun. Selain itu, masyarakat diminta membilas kembali peralatan dengan air sebelum mulai memasak. Kemudian menjaga pangan dalam keadaan tertutup. Kedua, kata dia, memisahkan pangan mentah dan pangan matang.

"Kenapa harus memisahkan pangan mentah dari pangan matang? Pangan mentah terutama daging, unggas, dan pangan asal laut mengandung mikroba berbahaya yang mungkin berpindah ke pangan lain selama persiapan dan penyimpanan pangan atau kontaminasi silang," ujarnya.

Untuk mencegah terjadinya kontaminasi silang, ia berpesan masyarakat mencuci tangan setelah menangani bahan mentah. Selain itu, masyarakat diminta menggunakan peralatan terpisah untuk menangani pangan mentah dan matang.

Kemudian memisahkan daging, unggas, pangan asal laut mentag dari pangan lain. Kunci ketiga, dia melanjutkan, yaitu masaklah pangan dengan benar yaitu memasak dengan seksama sampai seluruhnya terpapar panas. Selain itu pemasakan yang tepat bisa membunuh hampir semua mikroba berbahaya. 

Kunci keempat yaitu menyimpan pangan pada suhu yang aman. Caranya, menjaga semua pangan dalam keadaan tertutup untuk menghindari hinggapnya lalat, debu, dan pencemaran.

Kunci terakhir, dia menambahkan, gunakan air dan bahan baku yang aman yaitu yang tidak berwarna dan tidak berbau. Selain itu, air harus bebas mikroba dan bahan kimia yang dapat membahayakan kesehatan seseoang. Kemudian ia meminta masyarakat pilih pangan segar dan utuh.

"Jangan menggunakan bahan pangan setelah tanggal kadaluarsanya," katanya. 

Baca juga, Ibu Rumah Tangga Jadi Lini Terakhir Keamanan Pangan

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement