Sabtu 29 Sep 2018 01:14 WIB

Kesepian Bisa Bikin Pikun

Kesepian yang dimaksud merasa tidak diperhatikan.

Ilustrasi Pikun
Ilustrasi Pikun

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di antara beragam faktor risiko munculnya demensia, merasa kesepian adalah salah satunya. Kesepian yang dimaksud merasa tidak diperhatikan.

"Bisa saja seseorang, di tengah-tengah keluarganya, tetapi merasa kesepian. Kesepian jangka panjang itu juga faktor risiko demensia," ujar Spesialis saraf dari FK Unika Atma Jaya, Dr.dr. Yuda Turana, SpS usai peresmian ATZI Center oleh Alzheimer Indonesia di Jakarta, Jumat Malam.

Kondisi ini dialami seorang dengan demensia bernama Suwarti (79). Putra Suwarti, Gerry Saleh berkisah kalau ibundanya terdiagnosa menderita penyakit Alzheimer pada usia 72 tahun, tak lama sejak ditinggal wafat sang suami--ayah Gerry.

"Makin lama, Alzheimer nya makin jelas. Mulai kelihatan tahun 2011. Pemicunya psikologis, saat ayah saya meninggal. Jadi ada seperti sisi traumatis kehilangan, kesepian yang membuat dia merasa ada di dunia berbeda," tutur Gerry.

Demensia, mengutip dari laman Alzheimer Indonesia, menggambarkan serangkaian gejala seperti kehilangan memori, perubahan suasana hati, kesulitan berpikir dan pemecahan masalah hingga bahasa. Kondisi ini terjadi ketika otak mengalami kerusakan karena penyakit semisal Alzheimer dan serangkaian stroke.

Yuda mengatakan, khusus untuk penyakit Alzheimer, penderita biasanya terlebih dulu gangguan kognitif seperti lupa menyimpan barang. Perlahan, penderita juga mengalami gangguan perilaku misalnya mudah marah.

"Penyakit Alzheimer kan sebetulnya gangguan kognitif dan juga perilaku. Awalnya gangguan kognitif dulu, lupa-lupa, nyimpen barang lupa. Tetapi lambat laun atau 3-4 tahun kemudian, itu bisa gangguan perilaku. Ngamuk enggak pada tempatnya, emosi, halusinasi," kata dia.

"Pada masa tahap awal gangguan kognitif, apalagi pada orangtua, dianggap biasa, sehingga datangnya (periksa) saat pasien sudah mengalami gangguan perilaku. Padahal kalau sudah gangguan perilaku, itu terlambat sekali," sambung Yuda.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement