Sabtu 06 Oct 2018 13:57 WIB

Daging Olahan Picu Kanker Payudara?

Dading olahan meningkatkan risiko kanker 9 persen.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Dwi Murdaningsih
Kandungan garam yang tinggi pada daging olahan memicu hipertensi.
Foto: ist
Kandungan garam yang tinggi pada daging olahan memicu hipertensi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memakan daging olahan seperti suatu aktivitas yang sangat biasa di tengah kesibukan kegiatan harian. Namun, konsumsi ini harus segera dikurangi karena memiliki kaitan dengan risiko kanker payudara yang lebih besar.

Mengkonsumsi daging olahan ini dikaitkan dengan 9 persen peningkatan risiko kanker payudara dibandingkan dengan orang yang makan dengan jumlah terendah 0 hingga 2 gram sehari. Hanya saja, ini bukan menjadi alasan untuk panik dan benar-benar meninggalkannya.

Penelitian sebelumnya telah mengidentifikasi hubungan antara konsumsi daging olahan dan kanker. Namun, penelitian sering menghasilkan hasil yang tidak konsisten.

Untuk memperjelas, ulasan yang diterbitkan dalam International Journal of Cancer mencoba menganalisis 20 penelitian untuk mengidentifikasi hubungan apa pun antara makanan dan kanker payudara lebih dalam. Penulis utama Dr. dari Harvard T.H. Chan School of Public Health Maryam Farvid menekankan  risiko nyata dari daging olahan sangat kecil dan tidak perlu panik. Sebaliknya, dia menyarankan untuk mengurangi konsumsi daging merah dan olahan.

Cara Menghilangkan Pilek dalam 24 Jam

“Pekerjaan sebelumnya terkait peningkatan risiko beberapa jenis kanker untuk asupan daging olahan yang lebih tinggi, dan meta-analisis terbaru ini menunjukkan konsumsi daging olahan juga dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Oleh karena itu, memotong daging olahan tampaknya bermanfaat untuk pencegahan kanker payudara,” kata Farvid dalam siaran pers, dikutip dari People, Sabtu (6/10).

Penelitian ini juga sejalan dengan keputusan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) 2015 untuk mengklasifikasikan daging olahan sebagai karsinogen Kelompok 1. Hal tersebut ditetapkan berdasarkan bukti sebelumnya yang menyatakan daging olahan dapat menyebabkan kanker.

Tapi, seperti yang dilakukan tahun 2015 dengan dikeluarkannya keputusan WHO, sementara daging olahan ditemukan meningkatkan risiko kanker payudara hingga 9 persen, jumlah itu cukup rendah. Sebagai perbandingan, merokok satu pak rokok sehari meningkatkan risiko kanker sebesar 2.400 kali.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement