Rabu 10 Oct 2018 06:31 WIB

Bahaya Melewati Jam Makan

Terlambat makan dalam waktu lama bisa menimbulkan kebiasaan buruk tubuh.

Rep: Nora Azizah/ Red: Indira Rezkisari
Jangan biasakan melewatkan jam makan karena bisa berdampak buruk ke kesehatan.
Foto: Pixabay
Jangan biasakan melewatkan jam makan karena bisa berdampak buruk ke kesehatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat bangun pagi dan bersiap-siap pergi beraktivitas, tak sedikit orang yang melewatkan sarapan pagi. Kemudian langsung bekerja dengan perut kosong.

Berbagai alasan melewati makan membuat jam makan melompat mundur. Kebiasaan ini ternyata berpengaruh terhadap kesehatan tubuh. Seseorang bisa kehilangan beberapa kandungan makanan dalam sehari.

Baca Juga

Dilansir melalui CNA Lifestyle, melewatkan satu kali makan bisa menurunkan kadar gula darah. Jika melewatkan satu kali sarapan maka tubuh kehabisan bahan bakar selama 12 jam, dengan asumsi makan terakhir pukul 20.00 dan memulai aktivitas pukul 07.00. Ini sama saja dengan menghidupkan mobil bertangki kosong.

Ahli Diet Rumah Sakit Gleanagles Apple Chan mengatakan, melewatkan makan secara konsisten bisa menyebabkan konsentrasi buruk. "Metabolisme melambat juga terjadi bagi sebagian orang," kata Chan. Dampak ini memang tidak hanya terjadi dalam semalam tetapi apabila melewatkan makan yang dilakukan selama berminggu-minggu hingga berbulan-bulan.

Faktanya, terlambat makan juga menyebabkan seseorang mengonsumsi porsi makan lebih besar pada waktu makan berikutnya. Ini bukan kebiasaan yang baik untuk tubuh karena bisa berisiko diabetes.

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan pada jurnal Metabolisme, para peneliti menemukan bahwa melewatkan makan siang dan satu kali makan malam bisa menyebabkan peningkatan kadar glukosa. Peningkatan kadar glukosa bisa berpengaruh terhadap respons insulin yang tertunda.

Kondisi ini dapat menyebabkan risiko diabetes dalam jangka panjang. Meskipun seseorang mengganti waktu makannya dengan secangkir cokelat dan biskuit, hal ini bukanlah solusi.

Mungkin bisa menunda lapar tetapi tidak cukup. "Kandungannya tidak cukup membuat seseorang bertahan hingga jam makan berikutnya," tutup Chan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement