Selasa 16 Oct 2018 17:08 WIB

Psikiater Bagi Langkah Cegah Bunuh Diri

Diperlukan upaya komprehensif dari beragam faktor untuk mencegah bunuh diri.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Bunuh diri/ilustrasi
Foto: Max Pixel
Bunuh diri/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bunuh diri menyumbang 1,4 persen dari semua kematian di dunia. Angka bunuh diri melebihi kematian akibat pembunuhan dan peperangan.

Padahal bunuh diri sebenarnya dapat dicegah. Tapi pencegahannya belum menjadi prioritas oleh pemerintah dan pembuat keputusan.

Bunuh diri harus menjadi isu kesehatan masyarakat, kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap bunuh diri harus ditingkatkan. Hal ini diungkapkan Psikiater FKUI-RSCM, Dr dr Nurmiati Amir, SpKJ (K).

Selain itu, strategi promosi dan pencegahan bunuh diri dapat dilakukan dengan meningkatkan kesadaran publik juga pemerintah tentang besarnya masalah bunuh diri. Kemudian, membatasi akses ke sarana yang dapat melukai diri sendiri atau bunuh diri misalnya senjata tajam atau senjata api juga pestisida.

Cara lainnya, meningkatkan tanggung jawab media dalam melaporkan kasus-kasus bunuh diri hingga meningkatkan inisiatif tempat kerja untuk pencegahan bunuh diri.

Masih ada lagi upaya pencegahan. Contohnya, memperbaiki sistem kesehatan yang berespons cepat terhadap orang yang melukai diri atau bunuh diri, menilai dan mengobati orang yang melukai diri sendiri atau bunuh diri dan dikaitkan dengan gangguan mental, neurologi, penyalahgunaan zat.

Langkah pencegahan lain, mengoptimalkan dukungan psikososial dari sumber komunitas yang tersedia untuk orang yang pernah melakukan tindakan bunuh diri dan keluarga orang-orang yang meninggal karena bunuh diri. Selain itu, pencegahan bunuh diri bisa dilakukan aitu dengan mengenali tanda-tanda bunuh diri, skrining ide bunuh diri dan penilaian risiko, pencegahan berbasis sekolah, serta pencegahan berbasis komunitas.

Apa yang harus dilakukan jika ada orang yang ingin bunuh diri? Dr dr Martina Wiwie S. Naarun SpKJ (K), dari Divisi Psikiatri Geriatri RSCM FKUI, menyarankan untuk ajak bicara, ajak untuk mampu melihat harapan, bantu mencari solusi masalahnya, dampingi dengan sabar, tidak menghakimi, kuatkan mekanisme pertahanan diri lihat dari sisi lain, carikan alasan untuk tetap bertahan hidup, serta tentunya mencari bantuan profesional

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement