Jumat 19 Oct 2018 15:21 WIB

Studi: Niat Menyusui Saja Membuat Bayi Lebih Sehat

Peneliti menemukan bayi dengan ibu yang berniat menyusui memiliki kesehatan yang baik

Rep: Desy Susilawati/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Wanita menggendong bayi, wanita menyusui
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Wanita menggendong bayi, wanita menyusui

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selama bertahun-tahun, petugas kesehatan atau pendamping memberi tahu orangtua bahwa ASI adalah asupan terbaik untuk anak. Akan tetapi dalam beberapa kasus, orangtua yang ingin melakukan yang terbaik bagi anak mereka menghadapi rintangan baik secara biologis, mental, atau fisik.

Namun tenang saja bagi orang tua muda, penelitian baru membuktikan hanya niat untuk menyusui saja memberikan hasil yang lebih baik untuk bayi. Penelitian baru yang diterbitkan dalam jurnal Population Health menemukan bahwa niat seorang ibu untuk menyusui bahkan jika dia tidak benar-benar menyusui bisa menjadi faktor penting dalam kesehatan bayinya.

Studi yang dipimpin oleh peneliti Jessica Su, PhD dari Departemen Sosioligi University of Buffalo dan Kerri Raissian, asisten profesor di Departemen Kebijakan Publik, University Connecticut menganalisis data dari 2.005 bayi Studi Praktek Feeding II.

Dirancang oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan AS dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, penelitian ini berisi tanggapan 1.008 wanita yang menjawab survei selama trimester ketiga mereka. Serta hampir setiap bulan selama tahun pertama kehidupan anak mereka.

Selama kehamilan trimester ketiga mereka, 65 persen ibu yang disurvei mengatakan mereka berniat menyusui, sementara 35 persen mengatakan mereka tidak. 

Tetapi dua bulan setelah kelahiran, angka-angka itu hampir terbalik: 40 persen ibu menyusui, tapi 60 persen ibu tidak menyusui.

Dengan kata lain, semua ibu yang tidak pernah berniat menyusui tidak melakukannya, tetapi dua bulan setelah kelahiran, hampir 25 persen ibu yang ingin menyusui juga tidak melakukannya.

Para peneliti kemudian memeriksa data hasil kesehatan dari semua bayi dalam penelitian. Apa yang mereka temukan adalah bahwa setelah dua bulan, bayi dari ibu yang ingin menyusui tetapi ternyata tidak, memiliki hasil kesehatan yang sama dengan ibu yang benar-benar menyusui. 

Hal ini berdasarkan pemeriksaan infeksi telinga, virus pernapasan syncytial (RSV), dan jumlah antibiotik yang dibutuhkan. Dengan kata lain, kesehatan bayi yang ibunya ingin menyusui lebih seperti ibu yang benar-benar menyusui - yang menurut para peneliti adalah temuan penting.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement