REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tidak ada yang mau mengakui ketika mengorek hidung dengan jari atau mengupil. Membuang kotoran hidung seringkali dirasa perlu. Tapi selain masalah sanitasi, para ahli mengatakan menggali kotoran hidung dapat merusak kesehatan.
Menurut penelitian yang diterbitkan dalam European Respiratory Journal, mengorek hidung dapat dengan mudah menyebarkan bakteri penyebab pneumonia yang berbahaya. Para peneliti dari Liverpool School of Tropical Medicine mempelajari bagaimana orang mengidap pneumonia dengan bantuan 40 sukarelawan.
Para sukarelawan dibagi menjadi empat kelompok, dan terkena bakteri menggunakan metode tangan ke hidung yang berbeda. Penelitian baru menemukan bahwa bakteri penyebab pneumonia dapat menyebar melalui pengambilan, dan menggosok hidung. Science Daily mencatat bahwa ini adalah penelitian pertama yang menunjukkan penularan dapat terjadi dari kontak antara hidung, dan tangan setelah terpapar bakteri, daripada hanya melalui pernapasan.
Salah satu peneliti utama, Victoria Connor, MD, mengatakan, infeksi pneumokokus adalah penyebab utama kematian di seluruh dunia. Infeksi bertanggung jawab atas sekitar 1,3 juta kematian pada anak-anak balita setiap tahun, menurut Dr Connor. Infeksi ini dapat menyebabkan pneumonia, serta sepsis, dan meningitis.
Hasilnya menekankan pentingnya menjaga kebersihan tangan yang baik untuk menghindari paparan bakteri patogen dan berbagai penyakit lainnya, kata Nesochi Okeke-Igbokwe MD, seorang dokter dan ahli kesehatan. "Jika Anda bersalah karena kebiasaan mengorek hidung, jangan pernah meremehkan potensi bahaya kesehatan yang mungkin Anda benar-benar gali," katanya, dilansir dari laman Reader's Digest, Senin (22/10).
Potensi bahaya mengorek hidung termasuk sering mimisan, dan infeksi pernapasan berulang, menurut Dr Okeke-Igbokwe. Dalam beberapa kasus, hal ini juga dapat menyebabkan perforasi septum nasal atau vestibulitis hidung.