REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Puting sakit memengaruhi hampir semua kenyamanan tubuh perempuan. Mereka kebanyakan mengetahui rasa sakit ini disebabkan faktor hormonal, menstruasi, atau karena kehamilan.
Meski ketiga alasan umum ini memicu nyeri pada payudara, namun sesungguhnya ada banyak hal yang memicu puting sakit, dilansir dari Cosmopolitan, Selasa (23/10).
Kebiasaan Mengupil Bisa Jadi Berbahaya
Hormon
Alasan paling mungkin dari nyeri puting adalah faktor hormonal. Konsultan Bedah Payudara di Pall Mall Medical, Dr Ram Prasad mengatakan siklus bulanan secara umum bertanggung jawab atas rasa sakit puting karena faktor hormon ini.
"Nyeri puting adalah kejadian umum sepanjang periode kewanitaan. Biasanya ini terkait perubahan siklus menstruasi atau tanda-tanda kehamilan," kata Prasad.
Kadar estrogen lebih tinggi menyebabkan saluran-saluran di payudara membesar dan akhirnya membuat puting merasa tertekan.
Kehamilan
Nyeri puting bisa menandai kehamilan. Prasad mengatakan perubahan selama dan setelah kehamilan memengaruhi hormon dan akhirnya meningkatkan nyeri puting.
Menyusui
Ibu menyusui pasti pernah merasakan nyeri puting. Anda hanya perlu memastikan posisi bayi menyusu sudah tepat. Jika puting terlanjur lecet atau terluka, gunakan salep yang benar dan aman. Upaya menjaga area sekitar puting tetap lembab dan terhidrasi juga bagus untuk mengatasi nyeri.
Infeksi
Rasa sakit pada puting mungkin tak kunjung hilang dalam beberapa hari. Dalam kasus ini, Anda mungkin mengalami infeksi puting, dalam kondisi paling ringan, Anda mengalami mastitis periduktal. Ciri-cirinya adalah puting meradang dan hangat saat disentuh.
Prasad menyebut wanita perokok lebih rentan infeksi puting karena asap rokok menyebabkan kerusakan pada saluran puting. Infeksi puting juga bisa menyebabkan iritasi, sehingga pastikan Anda berkonsultasi dengan dokter.
Gesekan
Gesekan berlebih, misalnya saat menggunakan bra baru juga memicu nyeri puting. Gunakan bra olah raga yang lebih ramah untuk puting, ketimbang bra berenda.
Sabun cuci
Sabun cuci juga bisa memicu nyeri puting. Ini karena permukaan puting sangat sensitif, apalagi pada bahan-bahan kimia yang tidak ramah lingkungan.
Kulit sensitif
Anda yang kulitnya rentan terhadap eksim, dermatitis, psoriasis, atau alergi kulit yang umum selalu mungkin mengalami nyeri puting. Ini bisa memicu peradangan pada area areola.
Seks
Puting yang sensitif juga mudah nyeri saat berhubungan seks, apalagi karena faktor perilaku pasangan. Nyeri puting dari aktivitas seks biasanya akan sembuh sendiri.
Kanker payudara
Kondisi ini sangat jarang, namun bisa terjadi. Ruam mirip eksim di sekitar puting dapat menjadi tanda prakanker. Biopsi atau mammogram, sebut Prasad bisa memastikannya.