Selasa 23 Oct 2018 18:38 WIB

Aplikasi Inmed Permudah Akses Layanan Kesehatan Masyarakat

Inmed memiliki dua buah fitur yang siap digunakan.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yusuf Assidiq
Dokter Gamal Albinsaid (kanan) memperkenalkan aplikasi kesehatan Inmed.
Foto: Wilda Fizriyani.
Dokter Gamal Albinsaid (kanan) memperkenalkan aplikasi kesehatan Inmed.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Dokter asal Kota Malang, Jawa Timur, Gamal Albinsaid, memperkenalkan aplikasi Inmed demi membantu kemudahan akses layanan masyarakat setempat. Ini merupakan aplikasi ponsel pintar yang bertujuan mempermudah pasien memeroleh akses pelayanan kesehatan.

"Kalau punya tetangga atau kerabat sakit tapi tidak ada kendaraan ke dokter atau kondisi hujan, silakan unduh aplikasi kami," kata Gamal, kepada wartawan saat ditemui di Jalan Baluran, Kota Malang, Selasa (23/10).

Dijelakan, aplikasi kesehatan ini memiliki dua buah fitur yang siap digunakan, seperti MedVisit dan MedTalk. Manfaat kedua fitur dalam satu aplikasi ini dapat ditemukan di Playstore di gawai pintar manapun.

Lebih detail, MedVisit berkaitan fitur untuk pasien yang hendak memanggil tenaga medis. Dalam hal ini baik dokter umum, perawat, bidan, fisioterapi, ahli gizi, maupun psikolog ke kediaman pasien.

Pasien tidak perlu repot berangkat ke rumah sakit dan mengantri berjam-jam untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.  Fitur ini, dia melanjutkan, sayangnya tidak diperbolehkan untuk menangani kasus gawat darurat.

Kasus ini lebih tepatnya harus ditangani oleh bagian IGD di rumah sakit. Untuk memanfaatkan fitur itu, Gamal mengungkapkan, caranya tidak jauh beda dengan aplikasi transportasi dalam jaringan (daring).

Pasien cukup menginput lokasinya dirinya berada di aplikasi. Kemudian tak lupa juga memberikan keterangan tenaga medis yang diperlukan terkait. "Sistem kemudian akan mencarikan tenaga medis yang paling dekat dengan lokasi pasien tinggal," tegasnya.

Gamal menjelaskan, tidak dipungut biaya sama sekali di fase awal perkenalan aplikasi ini. Namun untuk masyarakat tidak mampu, kelak akan diberikan keringanan seterusnya. Syaratnya, mereka harus terbukti benar-benar dalam kondisi demikian.

Selain MedVisit, aplikasi juga memiliki fitur MedTalk di mana pasien dapat berkonsultasi via telepon, pesan, maupun video. Pasien dapat mengonsultasikan keluhan dan mengajukan pertanyaan ihwal kesehatan kepada para medis yang dipilih.

Dengan batas waktu 30 menit, manfaat fitur ini tidak akan dikenakan biaya sama sekali bagi kalangan manapun. "Untuk sementara, MedVisit baru bisa digunakan di Kota Malang saja, tapi kami berharap ke depan bisa menjangkau ke kota-kota lainnya. Kalau untuk MedTalk bisa dari luar kota karena cuma konsultasi lewat ponsel saja," jelasnya.

Sementara ihwal tenaga medis, ia memastikan, mereka telah terverifikasi dengan baik. Dari 1.100 tenaga medis freelance ini, hanya 20 persen yang lolos seleksi. Mereka sebelumnya memang telah mendapatkan penilaian, baik dari segi ijazah, pengalaman dan kepemilikan berkas-berkas sesuai standar Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang.

Gamal juga tak menampik, pasien dengan pembayaran BPJS belum dapat menikmati pelayanan ini. Hal ini karena pihaknya belum berkoordinasi dengan pemerintah untuk terlibat dalam aplikasi tersebut. Ke depan, dia berharap, terdapat jalan baik untuk para pasien BPJS.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement