Kamis 25 Oct 2018 11:46 WIB

Waspadai Garam Melimpah di Balik Burger Bebas Daging

Pembatasan asupan garam cara paling efektif menurunkan angka kematian.

Rep: Adysha Citra Ramadhani/ Red: Indira Rezkisari
Burger tanpa daging atau vegan burger.
Foto: EPA
Burger tanpa daging atau vegan burger.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Burger bebas daging kerap dianggap sebagai opsi burger yang lebih sehat dibandingkan burger yang terbuat dari daging asli. Faktanya, cukup banyak burger bebas daging yang memiliki kandungan garam sangat tinggi melebihi rekomendasi.

Temuan ini diungkapkan oleh sekelompok ahli dari Action on Salt yang berbasis di Queen Mary University, London. Temuan ini didapatkan setelah Action on Salt melakukan survei berskala nasional.

Baca Juga

Hasil survei menunjukkan bahwa burger daging sapi memiliki rata-rata kandungan garam 0,75 gram per sajian. Sedangkan burger bebas daging memiliki rata-rata kandungan garam sebesar 0,89 gram per sajian.

Beberapa menu makanan bebas daging bahkan memiliki kandungan garam per 100 gram yang jauh lebih tinggi dibandingkan air laut. Menu 'hickory smoked deli slices' dari Torfurky dan 'meat free eight bacon style rashers' dari Tesco merupakan produk bebas daging yang paling banyak mengandung garam berdasarkan analisis Action on Salt.

Tim peneliti dari Action on Salt juga melakukan analisis terhadap 157 kemasan produk bebas daging. Hasil analisis menunjukkan bahwa banyak produk alternatif daging, termasuk burger dan sosis bebas daging, yang menyembunyikan kandungan kadar garam yang sebenarnya.

Ahli Gizi Action on Salt Mhairi Brown mengatakan saat ini industri makanan telah menyediakan banyak alternatif produk bebas daging. Hal ini perlu diiringi dengan upaya industri untuk memastikan kandungan garam pada produk-produk bebas daging itu jauh lebih rendah dibandingkan saat ini.

"Setidaknya lebih rendah dari daging mereka," jelas Brown seperti dilansir Independent.

Profesor di bidang pengobatan kardiovaskular Graham MacGregor menyoroti pentingnya upaya pembatasan asupan garam per hari. MacGregor mengatakan pembatasan asupan garam merupakan cara paling efektif untuk menurunkan angka kematian akibat beberapa penyakit terkait konsumsi garam yang tinggi.

"Mengurangi garam adalah cara paling murah untuk menurunkan angka kematian atau kesakitan dari stroke dan penyakit jantung yang bisa dicegah," papar MacGregor.

Anjuran konsumsi garam untuk orang dewasa dan anak-anak di Inggris sendiri adalah tidak melebihi 6 gram per hari. Sedangkan batas konsumsi garam yang dianjurkan Kementerian Kesehatan RI adalah 5 gram atau satu sendok teh per hari.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement