REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Akademisi Jepang mengklaim cara paling bermanfaat untuk menghilangkan stres adalah dengan meneteskan air mata. Mantan guru sekolah menangah, Hidefumi Yoshida menyelenggarakan lokakarya dan ceramah rutin di seluruh Jepang untuk memberi tahu orang lain tentang manfaat psikologis dari menangis.
“Dalam mengurangis stres, tindakan menangis lebih efektif daripada tertawa atau tidur,” kata Yoshida (43 tahun) pada Japan Times, seperti yang dilansir dari Independent, Santu (27/10).
Yoshida kemudian menjelaskan mendengarkan musik yang bersifat emosional, menonton film dan membaca buku sedih dapat memberikan manfaat besar bagi kesehatan mental. Sebab, kegiatan ini merangsang aktivitas saraf parasimpatis yang memperlambat denyut jantung.
Hal ini dapat memiliki efek menenangkan pikiran. “Jika Anda menangis sepekan sekali, Anda bisa menjalani hidup bebas stres,” ujarnya.
Pada 2014, Yoshida bekerja sama dengan seorang profesor di Fakultas Kedokteran di Universitas Toho, Hideho Arita. Kerja sama ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan manfaat tangisan. Sejak saat itu, Yoshida dibanjiri permintaan dari sekolah dan perusahaan untuk menyelenggarakan lokakarya dan kegiatan lainnya.
Yoshida menyelenggarakan ceramah di Sekolah Tinggi Osaka di Kota Daito, Jepang. 79 siswa remaja yang ikut menonton film dengan harapan akan menangis. Mereka kemudian menulis dan membaca esai tentang bagaimana pengalaman tersebut.
Yoshida bukanlah orang pertama yang mengintip efek menenangkan dari kegiatan menangis. Sebelumnya, sebuah penelitian berjudul “Tear Expert” yang dilakukan oleh Dr William Frey di Universitas Minnesota menyatakan menangis melepaskan endorphin.
Pelepasan tersebut meningkatkan perasaan bahagia dan kesejahteraan. Penelitian lain yang dilakukan pada 2008 terhadap lebih dari tiga ribu orang menemukan menangis membuat orang merasa jauh lebih baik dalam situasi sulit. Pun, penelitian ini mendorong agar menangis harus digunakan sebagai bentuk terapi.