REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pernahkah Anda merasa nyeri pada mata, mata berair, nyeri kepala, atau pandangan tiba-tiba buram? Jika ya, mungkin Anda mengalami tanda-tanda mata lelah.
Menurut dokter spesialis mata Rina La Distia Nora, mata lelah atau asthenopia bisa terjadi pada 75 sampai 90 persen orang yang bekerja di depan visual display terminal. "Mata lelah tidak menyebabkan gangguan penglihatan atau kebutaan secara langsung. Akan tetapi asthenopia dapat mengganggu produktivitas," ungkapnya dalam sebuah diskusi yang digelar pada Selasa (30/10).
Mata lelah juga dapat menyebabkan terjadinya iritasi dan pandangan ganda. Ada dua penyebab terjadinya kelelahan pada mata, yaitu faktor internal dan eksternal.
Menurut dokter yang bertugas di RS Cipto Mangunkusumo ini, penyebab asthenopia internal adalah membaca atau menggunakan komputer atau visual display terminal jenis lain dalam waktu lama. Penyebab lainnya adalah adanya refraksi sehingga perlu bantuan kacamata.
Sementara itu, penyebab asthenopia dari faktor eksternal lebih banyak. Penyebabnya bisa jadi karena memaksa melihat dalam penglihatan redup, paparan sinar yang sangat terang atau glare, dan kedipan-kedipan dari lampu.
Mata juga bisa lelah karena iritasi atau faktor lingkungan sekitar sehingga menyebabkan mata kering, seperti suhu lingkungan dan kelembaban akibat AC. Penurunan frekuensi kedipan mata akibat konsentrasi saat bekerja di depan komputer atau membaca juga memengaruhi mata menjadi cepat lelah.
"Normalnya mata berkedip 15 kali dalam semenit tapi saat membaca atau di depan komputer kedipan hanya lima kali per menit," ujar Rina.
Posisi saat membaca atau bekerja di depan komputer memengaruhi besar bukaan area permukaan mata. Saat membaca buku area permukaan mata yang terbuka lebih kecil daripada saat membaca pada komputer di mana lebih banyak terjadi penguapan.