Kamis 01 Nov 2018 05:15 WIB

Rasa Sakit Paling Menyiksa yang Dialami Manusia

Nyeri adalah sesuatu yang sering dianggap subjektif pada setiap individu.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Ani Nursalikah
Nyeri sendi/ilustrasi
Foto: Flickr
Nyeri sendi/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nyeri adalah sesuatu yang sering dianggap subjektif dan relatif pada setiap individu. Rasa sakit karena tato atau proses melahirkan mungkin bisa diperdebatkan.

Tetapi ada beberapa kondisi kesehatan atau penyakit yang tidak dapat disangkal memiliki rasa sakit tak tertahankan. Seperti yang dikutip dari Independent, Rabu (31/10), menurut National Health Service (NHS), ada beberapa kondisi yang digolongkan sebagai “rasa sakit yang melumpuhkan” sehingga seseorang tidak dapat melakukan tugas sehari-hari.

Rasa sakit itu di antaranya karena patah tulang dan batu ginjal yang menyebabkan trigeminal neuralgia. NHS juga memasukkan nyeri bahu yang membuat anggota tubuh tersebut susah digerakkan.

Bahu yang kaku dapat berlangsung selama beberapa tahun jika tidak ditangani. Selanjutnya adalah endometriosis, yakni kondisi ginekologis yang melemahkan di mana sel-sel yang melapisi rahim ditemukan di tempat lain di tubuh.

Endometriosis diperkirakan mempengaruhi satu dari 10 wanita di seluruh dunia. Penyakit ini membutuhkan diagnosa rata-rata 7,5 tahun. Selama itu wanita dapat mengalami rasa sakit umum, nyeri panggul, nyeri saat menstruasi, dan nyeri saat berhubungan seks.

Kemudian yang juga ada dari daftar NHS adalah radang sendi, radang usus buntu, dan migrain. Ketiga hal tersebut dapat menyebabkan nyeri yang paling parah.

Selain itu, seorang dokter keluarga di Dayton, Ohio, Gary LeRoy berpendapat nyeri punggung merupakan nyeri yang terjadi paling umum dalam praktik perawatan primer serta sakit gigi. “Nyeri punggung bawah kronis mempengaruhi 80 persen populasi di beberapa titik dalam kehidupan mereka sebagai homo sapiens yang (posisi badannya) membungkuk, merunduk, dan mendorong-menarik beban . Kita berakhir dengan nyeri punggung muskuloskeletal,” ujar LeRoy.

Sakit gigi, yang sering diabaikan, juga bisa sangat menyakitkan. LeRoy telah menemukan dirinya terus-menerus menyadari sindrom nyeri mulut setelah beberapa pasien mengeluh sakit di mulut, rahang, atau telinga.

“Kita sering mengabaikan hal-hal (penyakit) di (bagian) atas leher,” katanya.

Sisi lain, untuk rasa sakit seperti serangan jantung, sakit kepala, batu ginjal, pankreatitis akut, atau radang usus buntu, LeRoy menyarankan untuk mencari pertolongan medis darurat. Jenis rasa sakit ini berpotensi mengancam jiwa.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement