REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hormon stres sangat penting dalam membantu tubuh menangani dan merespons situasi stres. Namun, jika kadar hormon lain di dalam tubuh sedang tinggi, maka hormon stres bisa berdampak negatif.

"Permasalahannya, kita jarang bisa menangani kondisi stres sehingga hormon ini bekerja berkepanjangan," kata ahli bedah konsultan dan kesehatan Sally Norton, dilansir di Harpers Bazaar.

Sulitnya pengendalian membuat seseorang perlu mengetahui peranan hormon stres. Seseorang harus mengetahui cara mengontrol dan menghadapinya sehingga berpengaruh positif bagi kesehatan.

Untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi situasi stres diperlukan pasokan energi sehingga meningkatkan adrenalin. Tujuannya, seseorang bisa melarikan diri saat stres melanda.

Hormon adrenalin diproduksi di kelenjar adrenal setelah otak mengirim pesan bahwa tubuh sedang menghadapi situasi menegangkan. Adrenalin bertanggung jawab atas reaksi langsung ketika seseorang merasa stres.

Saat stres ada pula hormon steroid, yakni kortisol yang dilepaskan sehingga memungkinkan tubuh berkonsentrasi pada situasi stres. Hal ini dilakukan dengan meningkatkan gula di aliran darah, dan ini juga diproduksi di kelenjar adrenal.

Stres bisa berdampak pada kesehatan. Perasaan stres merupakan kondisi umum yang bisa berdampak negatif pada tubuh apabila berkelanjutan. Biasanya setelah situasi stres berlalu, kadar kortisol dan adrenalin akan kembali normal.

Dengan demikian seseorang akan merasa lebih tenang dan nyaman. Stres akan berakibat buruk apabila tidak ditangani. Hal tersebut disebabkan kortisol yang menekan fungsi tubuh, salah satunya sistem pencernaan.

Ikuti Whatsapp Channel Republika