Selasa 06 Nov 2018 07:37 WIB

Jangan Sembarangan Membunyikan Tulang Leher

Membunyikan leher terlalu keras dapat menjepit syaraf.

Rep: Christiyaningsih/ Red: Indira Rezkisari
Meski leher sedang terasa kaku, hindari kebiasaan membunyikan leher untuk membuatnya lebih nyaman.
Foto: Pixabay
Meski leher sedang terasa kaku, hindari kebiasaan membunyikan leher untuk membuatnya lebih nyaman.

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Membunyikan persendian di ruas-ruas jari atau bagian tubuh yang lain adalah kebiasaan yang dilakukan banyak orang. Akan tetapi, secara medis tidak semua persendian tubuh aman dibunyikan.

Menurut Ringo Yee selaku Kepala Fisioterapis di Tan Tock Seng Hospital membunyikan tulang leher sembarangan adalah ide buruk. Kebiasaan ini sebaiknya dilakukan di bawah pengawasan tenaga medis.

"Orang bisa saja menekan terlalu keras dan menyebabkan cedera. Cedera yang mungkin terjadi antara lain keseleo, patah tulang, dan dislokasi," kata Yee dikutip dari Channel News Asia.

Oleh karenanya jika merasa ada yang tidak beres dengan leher setelah dipijat atau dibunyikan, Yee menyarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter. Orang-orang yang punya masalah orteoartritis atau penyakit tulang lain sebaiknya juga menjauhkan diri dari kebiasaan membunyikan sendi leher.

"Jika Anda sedang masa pemulihan dari cedera dan ragu-ragu soal kebiasaan membunyikan sendi, hubungi dulu dokter Anda," ujar Soumen Das De, Associate Consultant di the Hand & Reconstructive Microsurgery Centre National University Hospital.

Dalam sebuah artikel yang dimuat Healthline, kebiasaan membunyikan persendian leher juga dinilai tidak baik. "Membunyikan leher terlalu keras dapat menjepit syaraf dan menekan otot di sekitar sendi. Ketika otot atau sendi cedera, Anda akan  merasakan sakit ketika menggerakkan leher," demikian pernyataan yang tertulis dalam artikel.

Artikel yang sama juga mewanti-wanti bahaya kebiasaan sering membunyikan leher. Rutinitas yang terlalu sering bisa meningkatkan risiko osteoartritis dan pelemasan berlebihan pada ligamen secara permanen.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement