REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Sebuah uji klinis yang dipimpin La Trobe University di Melbourne menemukan fungsi paru-paru anak dengan asma meningkat setelah enam bulan mengikuti pola makan (diet) mediterania. Pola makan mediterania tersebut diperkaya dengan konsumsi ikan berlemak.
Penelitian baru mengungkapkan orang tua harus mempertimbangkan membeli lebih banyak ikan berlemak sehat seperti salmon, trout, dan sarden. Peneliti utama Maria Papamichael mengatakan temuan itu menambah bukti diet sehat dapat memperbaiki asma masa kanak-kanak. Ia dan timnya sudah mengetahui diet tinggi lemak, gula, dan garam dapat mempengaruhi perkembangan asma pada anak-anak.
Sekarang ini mereka memiliki bukti ada kemungkinan mengelola gejala asma melalui pola makan sehat. “Lemak ikan tinggi asam lemak omega-3 memiliki sifat anti-inflamasi. Studi kami menunjukkan makan ikan dua kali sepekan dapat secara signifikan mengurangi peradangan paru pada anak-anak dengan asma,” ujar Papamichael, seperti yang dilansir di Huffington Post, Rabu (7/11).
Penelitian ini melibatkan 64 anak-anak dari Athena di Yunani dengan usia lima hingga 12 tahun yang menderita asma ringan. Para peneliti membagi anak-anak itu menjadi dua kelompok dan menginstruksikan setengah dari mereka untuk dua kali makan ikan berlemak yang dimasak dengan takaran setidaknya 150 gram setiap pekan selama enam bulan.
Konsumsi ikan berlemak ini beriringan dengan diet mediterania yang biasa mereka lakukan. Anak-anak yang tersisa mengikuti diet normal mereka.
Asma pada anak (Ilustrasi)
Pada akhir penelitian, para peneliti menemukan peradangan bronkus kelompok yang memakan ikan berlemak telah berkurang sebanyak 14 unit. Pengurangan di atas angka 10 unit adalah signifikan di bawah pedoman intenasional.
Rekan peneliti dan kepala Sekolah Aliansi Kesehatan La Trobe, Profesor Catherine Itsiopoulos mengatakan hasil ini menjanjikan. “Mengikuti diet mediterania tradisional yang tinggi makanan nabati dan ikan berlemak bisa menjadi cara yang mudah, aman, dan efektif mengurangi gejala asma pada anak-anak,” kata Itsiopoulos.
Profesor Bircan Erbas dari Sekolah Psikologi dan Kesehatan Publik La Trobe menambahkan asma adalah penyakit pernapasan yang paling umum pada anak-anak. Penyakit asma juga menjadi salah satu alasan rawat inap dan perawatan darurat untuk anak-anak.
“Sangat penting bagi kita mengidentifikasi terapi baru yang dapat digunakan bersama obat asma konvesional,” ujar Erbas.