Selasa 13 Nov 2018 19:09 WIB

Waspadai Gejala Gangguan Ginjal pada Anak

Adanya darah dalam urin baik yang kasat mata atau tidak kasat mata.

Red: Didi Purwadi
Penyakit batu ginjal/ilustrasi
Foto: Wikipedia
Penyakit batu ginjal/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Orangtua perlu mencurigai bila terlihat gejala gangguan ginjal pada anak. Unit Kerja Koordinasi (UKK) Nefrologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Eka Laksmi Hidayati, Sp.A (K), menyebutkan beberapa indikasinya.

''Tubuh mengalami pembengkakan. Mata dan kaki bengkak. Bengkak itu simetris antara bagian kanan dan kiri,'' ujar dr. Eka saat berbincang dalam acara "Kenali Gangguan Ginjal pada Anak" di Jakarta, Selasa.

Staf Divisi Nefrologi di Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSCM ini juga mengatakan bahwa adanya darah dalam urin, baik makroskopik (kasat mata) atau mikroskopik (tidak kasat mata), yang disebut hematuria. Terjadi peningkatan jumlah leukosit (sel darah putih) pada urin. Hal tersebut menandakan adanya infeksi.

Dokter anak yang berpraktik di RS Premier Bintaro ini menambahkan adanya proteinura, peningkatan pengeluaran protein melalui urin. Selain itu, terjadi penurunan produksi urin atau oliguria.

''Anak mengalami hipertensi. Namun, yang patut diperhatikan adalah anak tetap diberikan obat agar mencapai nilai normal. Dan obat hipertensi tidak merusak ginjal," imbuh dr. Eka.

Dampak gangguan ginjal, sambungnya, adalah anak mengalami gangguan pertumbuhan, pucat, kelainan tulang, sesak, dan demam berulang.

"Pasien diharapkan datang lebih awal untuk mencegah anak menjadi gagal ginjal sehingga membutuhkan cuci darah. Lakukan pemeriksaan laboratorium, seperti darah lengkap, ureum, elektrolit, profil lipid, dan urin lengkap. Kemudian, pencitraan, yakni USG, CT-Scan, dan MRI, juga biopsi ginjal," ungkap Eka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement