REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Apa yang akan Anda lakukan jika menemukan buah kaleng kedaluwarsa di dalam kulkas rumah? Tanggal kedaluwarsa baru lewat beberapa hari sehingga sayang jika dibuang. Namun amankah mengonsumsi produk yang sudah lewat tanggal masa pakainya?
Menurut ahli nutrisi Toby Amidor, kita ternyata masih bisa memakan makanan kalengan jika kedaluwarsanya baru lewat beberapa hari. Namun itu hanya berlaku apabila kemasan produk masih bagus serta disimpan di tempat yang dingin, kering, dan gelap.
Penulis buku The Easy 5-Ingredient Healthy Cookbook ini mengungkapkan produk turunan susu seperti yogurt dan keju umumnya masih aman dimakan walau sudah lewat beberapa hari dari tanggal sell by.
Tanggal yang tertera pada cap sell by adalah keterangan yang ditujukan untuk penjual. Artinya setelah melewati tanggal sell by, penjual harus menurunkan produk itu dari display dagangannya. Susu masih bisa diminum sampai lima hari setelah tanggal sell by. Keju terutama varian keju yang keras, bisa bertahan lebih lama lagi.
Kepala nutrisi di Mount Elizabeth Hospital Natalie Goh memberi keterangan senada. Ketika mendapati makanan atau minuman yang kemasannya sudah rusak maka tak usah berpikir dua kali. Buanglah ke tempat sampah.
Makanan seperti sereal, keripik, dan biskuit yang sudah tidak renyah sebenarnya masih bisa dikonsumsi. Asalkan, sebelum dimakan bungkusnya masih rapi. Jika saat kemasan dibuka makanan itu tidak mengeluarkan bau maka tandanya masih aman dikonsumsi.
"Walaupun makanan belum masuk tanggal kedaluwarsa tapi kalau sudah berbau atau kemasannya rusak maka wajib dibuang. Jangan dimakan atau Anda menghadapi risiko keracunan," ujar Goh dilansir Channel News Asia.
Menurut gastroenterologis dari Gleneagles Hospital, Reuben Wong, mengonsumsi makanan dan minuman kedaluwarsa akan menyebabkan penyakit. Beberapa gejala keracunan makanan atau minuman kedaluwarsa ditandai dengan diare, muntah, atau demam. Segera periksakan diri ke dokter jika muncul gejala-gejala tersebut.
"Tubuh punya sistem pertahanan dalam bentuk asam kuat di perut. Ini yang akan membantu melawan kuman. Ada yang meyakini minum karbon aktif atau probiotik akan membantu. Namun tidak ada bukti kuat yang mendukung keyakinan tersebut," jelas Wong.