Kamis 15 Nov 2018 06:01 WIB

Waspadai Tempat Paling Penuh Kuman di Bandara

Traveling adalah salah satu alasan kuat mengapa seseorang bisa sakit.

Rep: Christiyaningsih/ Red: Ani Nursalikah
Petugas melakukan pemeriksaan badan dan barang calon penumpang pesawat, di Terminal Baru Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang, Jawa Tengah.
Foto: Antara/R. Rekotomo
Petugas melakukan pemeriksaan badan dan barang calon penumpang pesawat, di Terminal Baru Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang, Jawa Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Ketika bepergian, termasuk ketika menggunakan pesawat terbang kita akan terpapar banyak kuman penyakit. Fasilitas umum seperti bandara adalah tempat yang didatangi banyak orang dari berbagai penjuru. Apalagi tidak semua orang datang dalam kondisi sehat.

Maka tak heran, bandara dan perabot di dalamnya menjadi sarang berkumpulnya kuman. Bukan hal yang aneh jika sedang bepergian kita mudah terserang flu atau demam. Dokter dari University of Minnesota Infection Prevention, Alison Galdy, mengatakan traveling adalah salah satu alasan kuat mengapa seseorang bisa sakit.

"Bepergian dengan pesawat kemungkinan besar mempercepat penyebaran virus H1N1 seperti yang terjadi pada 2009," kata Galdy kepada Fox9 yang dikutip Travel and Leisure.

Jadi bagaimana sebaiknya kita menjaga diri agar terhindar dari penyakit akibat kuman-kuman di bandara? Cara terbaik adalah dengan mewaspadai apa yang disebut 'virus hot zone'.

Virus hot zone atau zona yang paling banyak virus diartikan sebagai titik yang paling banyak disentuh orang. Di antaranya gagang pintu toilet, sandaran tangan di kursi, dan pegangan tangan di tangga atau eskalator. Namun, dari semua tempat di bandara, kotak plastik di pemindaian keamanan adalah yang paling kotor dan penuh kuman.

Bagaimana tidak, di kotak tersebut seluruh barang-barang penumpang dimasukkan. Mulai dari tas, ikat pinggang, popok bayi, bahkan sepatu kotor bisa saja masuk kotak itu. Kecil kemungkinan bandara membersihkan kotak-kotak tersebut secara rutin.

Berdasarkan laporan CDC, virus flu dapat bertahan hidup di permukaan benda selama 48 jam. Mayo Clinic mengungkapkan permukaan seperti stainless steel, plastik, dan permukaan keras lainnya memungkinkan virus bertahan hidup lebih lama.

Sebuah artikel New York Times menyebut hanya perlu waktu singkat bagi virus flu dan demam untuk berpindah dari permukaan benda ke kulit manusia. Juru bicara The Transportation Security Administration, lembaga yang memiliki otoritas atas keamanan masyarakat yang bepergian di Amerika Serikat, memberikan tipsnya.

Ia menolak berkomentar apakah kotak pemeriksaan di bandara dibersihkan secara teratur. Akan tetapi masyarakat diminta membersihkan tangannya setelah melalui pintu pemeriksaan.

"Penumpang sebaiknya menyediakan cairan pembersih tangan sendiri. Mereka bisa membasuh tangannya dengan itu setelah melewati pemeriksaan," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement