Rabu 21 Nov 2018 08:12 WIB

Kenali Lima Jenis Lemak dalam Tubuh

Setiap tipe lemak memiliki implikasi berbeda bagi kesehatan.

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Indira Rezkisari
Untuk mengecilkan lemak di perut olahraga adalah jawabannya, lakukan secara rutin dan caranya juga tidak selalu harus ke gym. Sembari merawat tanaman di kebun, olahraga bisa dilakukan.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Untuk mengecilkan lemak di perut olahraga adalah jawabannya, lakukan secara rutin dan caranya juga tidak selalu harus ke gym. Sembari merawat tanaman di kebun, olahraga bisa dilakukan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tidak semua lemak dicipakan sama. Ada lemak yang baik, dan ada pula yang buruk dan tidak sehat jika konsentrasinya berlebih, terutama pada wanita. Ahli gizi, Alix Woods mengatakan ada lima jenis lemak utama dalam tubuh yang masing-masingnya memiliki struktur molekuler dan implikasi berbeda pada kesehatan.

Woods mengibaratkan lemak tubuh seperti organ, mulai dari jantung, paru-paru, dan kulit yang menyimpan energi dan mengelola hormon, terutama metabolisme. Kelima jenis lemak itu dikelompokkan berdasarkan tipenya, yaitu brown fat, beige fat, white subcutaneous fat, subcutaneous fat, dan visceral fat, dilansir dari Cosmopolitan, Rabu (21/11).

Baca Juga

Brown fat (BF)

Ini adalah lemak baik yang menyediakan energi. BF dikenal juga sebagai  jaringan adipose coklat (BAT) yang ditemukan di belakang leher dan area dada. Selain pembakar lemak, BF juga membantu menjauhkan Anda dari risiko diabetes.

Kadar BF bisa ditingkatkan dengan rajin makan sehat, mengonsumsi suplemen tepat, dan mengubah gaya hidup tak sehat. Suhu dingin juga bisa menstimulasi lemak putih bertransformasi menjadi lemak cokelat.

Beige fat (BeF)

Ini adalah kombinasi lemak putih dan lemak cokelat yang ditemukan di sepanjang tulang belakang dan tulang selangka. Dengan olah raga, hormon irisin dilepaskan untuk mengubah lemak putih menjadi BeF. Makanan tertentu, seperti anggur juga membantu proses perubahan ini.

White subcutaneous fat (WSF)

Lemak ini menyimpan kalori dan menghasilkan adiponektin, hormon yang membantu hati dan otot mengelola insulin. Insulin adalah  hormon pengontrol glukosa atau gula yang sangat penting untuk menjaga level energi tubuh. Ini membuat gula darah tetap stabil dan menjaga kadar lemak putih tetap terkendali.

Masalah muncul ketika ada terlalu banyak lemak putih dalam tubuh dan sekresi adiponektin ini memperlambat metabolisme. Ketika ini terjadi, berat badan mulai naik, terutama di area sekitar pinggul, paha, dan perut yang sulit sekali dihilangkan.

Subcutaneous fat (SF)

Ini adalah lemak di bawah kulit untuk menentukan persentase lemak tubuh. Lemak ini ditemukan di seluruh tubuh, terutama di belakang lengan, paha, dan pantat.

Anda perlu menghindari kelebihan SF di sekitar perut untuk mencegah risiko kesehatan jangka panjang, seperti diabetes, penyakit jantung, dan obesitas. Lemak ini juga memproduksi estrogen pada pria dan wanita. Jika ada yang kelebihan estrogen dan hormon ini menjadi dominan, ini bisa memicu kenaikan berat badan (obesitas), penyakit CVD, diabetes, dan kanker.

Visceral fat (VF)

Ini adalah lemak berbahaya di sekitar organ perut. Lemak ini banyak ditemukan pada perut buncit, bahkan bisa memicu hati membesar. Kolesterol darah akan meningkat dan menyebabkan penyakit jantung, diabetes tipe-2, dan kanker.

Ini sebabnya mengapa lemak perut akibat kelebihan VF sangat mengkhawatirkan. Jika jumlah dan proporsinya sehat, VF sesungguhnya berfungsi melindungi organ-organ tubuh dan menjaga suhu inti tubuh tetap stabil.

Woods mengatakan terlepas dari baik jahatnya lemak, ada lima cara untuk menjaga kadar lemak tetap stabil dan berfungsi sebagaimana mestinya. Pertama, makan biji-bijian dan protein tanpa lemak, terutama buah dan sayuran.

Kedua, mengurangi konsumsi karbohidrat putih, terutama nasi dan menggantinya dengan biji-bijian kompleks. Ketiga, rajin berolah raga minimal 30-45 menit, tiga kali sepekan.

Keempat, makan porsi kecil tapi sering, dan mengurangi kebiasaan ngemil. Kelima, melakukan dua sesi latihan berat sembari banyak minum air putih.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement