Rabu 21 Nov 2018 16:19 WIB

Cara Orang Tua Memberi Makan Cerminkan Gen Anak

Orang tua dengan gen anak 'kurus' cenderung memaksa anak terus makan

Rep: Christiyaningsih/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Kebiasaan anak makan sehat harus ditanamkan sejak usia dini.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Kebiasaan anak makan sehat harus ditanamkan sejak usia dini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jumlah anak-anak yang mengalami kelebihan berat badan dikhawatirkan semakin banyak dari hari ke hari. Selama ini pola makan yang diterapkan orang tua ke anak dituding sebagai penyebab kegemukan anak. 

Perintah atau larangan makan orang tua ke anak dinilai sebagai faktor utama pembentuk pola makan anak.  Namun faktanya tidak selalu demikian. 

Dalam studi yang dipublikasikan di PLOS Genetics, para ilmuwan mencari tahu hubungan antara kecenderungan gen terhadap berat badan anak dan pola makan yang diterapkan oleh orang tua. Untuk diketahui, berat tubuh seseorang cenderung ditentukan oleh faktor genetik.  

"Kami menemukan bahwa orang tua dengan anak yang berat badannya rendah secara genetis akan lebih memaksa sang anak untuk makan. Sedangkan pada anak yang berat badannya berlebih secara genetis, orang tua akan lebih ketat mengatur makanan," jelas ketua tim studi dari Institute of Psychiatry, Psychology, & Neuroscience King's College London, Saskia Selzam. 

"Temuan kami mengisyaratkan bahwa para orang tua membangun pola makan sebagai respons dari kecenderungan alami berat badan sang anak," kata Selzam dikutip dari Science Daily. 

Menurutnya, cara orang tua menyuapi anak atau menerapkan pola makan anak juga bisa memengaruhi berat badan. "Namun studi kami bertujuan untuk melihat sisi lain dari teori itu," imbuh Selzam.  

Studi ini dilakukan dengan mengumpulkan data dari 4.500 pasang anak kembar di Inggris. Anak-anak kembar tersebut lahir dalam kurun tahun 1994 sampai 1996. Data-data mereka dikumpulkan dari The Twins Early Development Study yang didirikan oleh The Medical Research Council.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement