REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON-- Sebuah penelitian mengungkapkan suplemen makanan probiotik mungkin tidak benar-benar meredakan gejala muntah dan diare saat anak terkena gastroenteritis atau flu perut. Penelitian ini melibatkan hampir seribu anak berusia tiga bulan hingga empat tahun.
“Probiotik tidak berpengaruh pada anak-anak. Orang tua lebih baik menyimpan uang mereka dan menggunakannya untuk membeli banyak buah dan sayuran segar untuk anak-anak mereka,” kata rekan penulis studi, Profesor di Washington University School of Medicine, Phillip Tarr, seperti yang dikutip dari Indian Express, Kamis (22/11).
Temuan yang dipublikasikan di New England Journal of Medicine ini menunjukkan probiotik yang umum digunakan tidak efektif dalam meningkatkan gejala pada pasien dengan gastroenteritis. Para peneliti mengevaluasi probiotik umum yang dikenal sebagai Lactobacillus rhamnosus GG atau LGG.
Tidak ada perawatan untuk gastroenteritis akut pada anak-anak, selain pemberian cairan untuk mencegah dehidrasi dan terkadang obat-obatan untuk meredakan mual. Kurangnya pilihan, kata para peneliti, telah mendorong beberapa dokter dan orang tua untuk memberikan probiotik pada anak-anak yang sakit.
Di sisi lain, studi terbaru lainnya mengungkapkan tentang penggunaan probiotik untuk bayi dan anak-anak setiap hari dapat secara signifikan mencegah kebutuhan akan pengobatan antibiotik. Temuan ini mungkin akan membantu mengatasi peningkatan global pada infeksi resistan terhadap obat di kalangan anak-anak.
Studi ini menemukan bayi dan anak-anak 29 persen lebih kecil kemungkinan telah diresepkan antibiotik jika mereka menerima probiotik sebagai suplemen kesehatan sehari-hari.